Mantan Tahanan Lula da Silva Jungkalkan Petahana di Pemilihan Presiden Brasil

Luiz Inacio Lula da Silva di Pilpres 2022 saat dipeluk istrinya
Sumber :
  • AP Photo/Andre Penner

VIVA Dunia – Pemimpin sayap kiri Brasil Luiz Inacio Lula da Silva berhasil menjungkalkan Presiden Jair Bolsonaro dalam pemilihan putaran kedua. Lula yang pernah menjadi tahanan berhasil menang tipis dengan mengantongi 50,9 persen. Sedangkan sang petahana Jair Bolsonaro mengantongi 49,1 persen.

Brasil Tunda Kirim Kendaraan Lapis Baja ke Israel Senilai Rp 2,3 Triliun, Ini Alasannya

Pada putaran pertama, Lula dan Jair Bolsonaro memang sudah bersaing ketat sejak awal. Pada putaran pertama awal Oktober lalu, Lula yang merupakan mantan Presiden Brasil juga unggul dengan 48 persen dan Bolsonaro mendapatkan 43 persen.

Patung Kristus Sang Penebus di Brazil

Photo :
  • pixabay
Kunjungi Pasar Laino Raha, Presiden Jokowi Disambut Ribuan Warga Muna

Lula rencananya akan dilantik sebagai presiden baru Brasil pada 1 Januari 2023 dan kemenangan ini tentu akan menjadi aksi balas dendam paling sempurna. Pasalnya, Lula berhasil mengalahkan orang yang juga dituding ikut terlibat memenjarakannya.

Menanggapi hasil tersebut, Jair Bolsonaro kabarnya tak mengakui dan hampir dipastikan akan menolak hasil pemilu tersebut. Terlebih kekalahan ini menjadikan Bolsonaro sebagai petahana pertama yang mengalami kekalahan dalam pemilihan presiden di Brasil.

Diajak Jokowi Kunker ke Sultra, Qodari ungkap Tingginya Kepuasan Rakyat ke Presiden

"Sejauh ini Bolsonaro tidak menghubungi saya untuk mengakui kemenangan saya dan saya tidak tahu apakah dia akan menghubungi saya untuk mengakui kemenangan saya atau tidak," kata Lula beberapa saat setelah menerima kabar kemenangannya.

Menurut seorang sumber dekat dari Bolsonaro kepada media di Brasil mengatakan sang petahana tidak akan berbicara di depan publik sebagai bentuk protesnya terhadap pemilihan suara yang dianggapnya penuh kekacauan.

Kelalahan sang petahana ini juga tampak sukses memukul telak para pendukung Bolsonaro. Termasuk bagi pengacara kondang Brasil, Carla Zambelli yang langsung mengucapkan ikrar akan menjadi oposisi paling mengerikan dalam pemerintahan Lula.

"Saya berjanji kepada mu, saya akan menjadi oposisi terbesar yang tak pernah terbayangkan oleh Lula," kata Carla Zambelli. 

Profil Lula da Silva

Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva

Photo :

Pria kelahiran Pernambuco 27 Oktober 1945 (77 tahun) ini memang sudah kenyang dengan asam garam dalam perpolitikan di Brazil. Ia sempat menjabat sebagai presiden Brasil dari 1 Januari 2003 hingga 1 Januari 2011 dengan kendaraan Partai Buruh Brasil (PT).

Dihimpun dari berbagai sumber, Lula sejatinya tidak banyak mendapatkan pendidikan formal. Ia berhenti setelah kelas 4 SD. Kehidupan profesionalnya dimulai pada usia 12 tahun sebagai seorang tukang semir sepatu, penjual kacang, dan tepung tapioka. 

Dia juga sempat menjadi pedagang keliling. Pada usia 14 tahun ia mendapatkan pekerjaan resminya yang pertama di sebuah pabrik baja. Lula akhirnya belajar dan memperoleh ijazah penyetaraan SMA atau kejar paket.

Pada 1956, keluarganya pindah ke kota São Paulo, yang menawarkan kesempatan yang lebih besar. Lula, ibunya, dan ketujuh saudara kandungnya hidup di sebuah kamar yang sempit, di belakang sebuah bar. 

Pada usia 19 tahun, ia kehilangan sebuah jarinya dalam sebuah kecelakaan dan sejak itu dirinya mulai terlibat dalam berbagai kegiatan yang dilakukan serikat buruh. Ia bahkan menduduki jabatan-jabatan penting di organisasi itu termasuk sempat menjadi presiden Serikat Buruh Baja.

Pada Februari 1980, dia mendirikan Partai Buruh (PT: Partido dos Trabalhadores). Meskipun berteman dengan Presiden Kuba, Fidel Castro dan Presiden Venezuela, Hugo Chavez, ia tidak memilih ideologi komunis untuk partainya dan lebih memilih aliran sosial demokrat yang memiliki kebijakan pragmatis daripada revolusioner.

Dengan partainya tersebut, karier Lula semakin moncer. Meski sempat tiga kali kalah dalam pemilihan presiden, Lula akhirnya berhasil menang pada percobaan keempatnya. Ia terpilih sebagai presiden Brasil selama dua periode dari 2003 hingga 2010.

Pada 2018, setelah melewati persidangan yang panjang, Lula dijebloskan ke penjara atas tuduhan korupsi. Namun sejak itu, dukungan terhadap Lula terus bergema hingga akhirnya pada 2021 lalu ia dibebaskan. Kini ia berhasil kembali menguasai Brasil setelah menjungkalkan Bolsonaro. 


 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya