Ulama Terkemuka Uni Emirat Arab Ingatkan Perang Ukraina-Rusia Berpotensi Meluas ke Seluruh Dunia

Syekh Abdullah Bin Bayyah, President of the Abu Dhabi Peace Forum; Chairman of the Emirates Council for Fatwa, dalam Sidang ke-9 Forum Perdamaian Abu Dhabi di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, Selasa, 8 November 2022.
Sumber :

VIVA Dunia – Ulama terkemuka Uni Emirat Arab, Syekh Abdullah bin Bayyah, mengingatkan dunia bahwa situasi internasional yang bergejolak yang meningkatkan tantangan yang dihadapi umat manusia, mulai dari tantangan krisis kesehatan, hingga tantangan ekonomi dan inflasi yang disaksikan oleh pasar global, hingga tantangan keamanan. Ditambah lagi dengan perang berkecamuk di wilayah dunia.

Ngeri, Ada Ramalan Jayabaya Diduga Sebut Tanda Perang Dunia Ketiga

Bayyah mengatakan itu dalam pidatonya saat membuka Sidang ke-9 Forum Perdamaian Abu Dhabi yang bertajuk "Globalisasi Perang dan Perdamaian Universal” di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, Selasa, 8 November 2022.

Forum itu, katanya, sangat menantikan ide-ide yang akan dihadirkan oleh para peserta untuk mempresentasikan solusi, visi dan rencana praktis yang dapat diterapkan.

5 Fakta Tersembunyi Hubungan Iran dan Israel, Pernah Seharmonis Ini

Bayyah, yang juga menjabat Presiden Abu Dhabi Forum for Peace sekaligus Ketua Lembaga Fatwa Uni Emirat Arab, menjelaskan bahwa "Globalisasi Perang" mengacu pada gambaran penyebaran perang yang berkecamuk di berbagai belahan dunia.

Sidang ke-9 Forum Perdamaian Abu Dhabi di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab

Photo :
  • Mohammad Arief Hidayat
Geger Seorang Ulama Pesohor Kritik Nabi Muhammad

“Perang yang saat ini terjadi di belahan dunia telah menunjukkan bahwa setan perang masih mengintai di dalam jiwa, dan oleh karena itu adalah tanggung jawab para pemimpin agama dan politisi untuk mengatasi ide-ide ini dalam jiwa dan pikiran,” katanya.

"Krisis dan ketegangan saat ini telah memperjelas bahwa perdamaian adalah keseluruhan yang tak terpisahkan, dan bahwa pelanggaran apa pun akan berdampak pada kemanusiaan di mana-mana. Perang saat ini tidak berhenti di perbatasan geografis medan perang, tetapi meluas ke seluruh dunia," dia memperingatkan.

Dia menekankan bahwa obat untuk perang adalah penghentian segera permusuhan, dan obatnya adalah untuk membangun rekonsiliasi, tanggung jawab yang telah diberikan oleh kepala Forum Perdamaian Abu Dhabi pada para pemimpin agama dan masyarakat, yang harus menyerukan dialog sebagai sarana yang tak tergantikan, untuk menghentikan konflik, dengan membentuk delegasi untuk mediasi.

Dia menyimpulkan: "Kita semua merasa perlunya peran kita untuk saling melengkapi, untuk berkontribusi memulihkan hati nurani moral kemanusiaan, yang mengembalikan efektivitas nilai-nilai belas kasih dan kelegaan serta makna kerja sama dan amal."

Muhammad bin Abdul Karim Al-Issa, anggota Dewan Cendekiawan Senior di Arab Saudi dan Sekretaris Jenderal Liga Muslim Dunia, menekankan dalam pidatonya di forum itu tentang pentingnya perdamaian dan perdamaian, mengingat bahwa “perdamaian dan kedamaian adalah salah satu kata yang paling kekinian di dunia” dan menjadi kehidupan sehari-hari seorang Muslim.

"Kebutuhan dunia untuk melihat perdamaian sebagai kenyataan dan tindakan nyata," dan menunjukkan bahwa pembuat perdamaian tidak puas dengan slogan dan kata-kata, melainkan bekerja sebagai alat yang efektif untuk mencapai perdamaian.

Tunjukkan upaya Jokowi damaikan Rusia dan Ukraina

Wakil Presiden RI Maruf Amin turut menyampaikan pidato kunci dalam Sidang ke-9 Forum Perdamaian Abu Dhabi.

Sidang ke-9 Forum Perdamaian Abu Dhabi di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab

Photo :
  • Mohammad Arief Hidayat

Dalam pidato yang disampaikan dengan rekaman video tersebut, Maruf menyambut baik penyelenggaraan Forum Perdamaian Abu Dhabi karena situasi aktual dunia saat ini, terutama berkaitan dengan konflik di sejumlah negara, di antaranya perang antara Rusia dengan Ukraina.

Kunjungan Presiden Joko Widodo ke Ukraina dan Rusia beberapa waktu lalu, menurutnya, merupakan upaya mendorong dialog dalam penyelesaian konflik Rusia-Ukraina. “Indonesia ingin menyampaikan pesan tentang pentingnya penyelesaian diplomatik dengan pendekatan ‘win-win solution’ dari setiap konflik antar negara,” ujarnya.

Maruf lantas berbagi pengalaman bangsa Indonesia dalam memelihara kerukunan dan merawat persatuan di atas keberagaman agama. Ia menekankan bahwa bangsa Indonesia berusaha memegang prinsip kebebasan beragama sebagaimana tercantum dalam dasar ideologi Pancasila dan sistem negara Indonesia yang demokratis.

Hadiah Perdamaian Internasional Imam Hassan bin Ali

Forum itu secara khusus membahas kemungkinan kerja sama dan kemitraan internasional, untuk mempromosikan dan mengkonsolidasikan nilai-nilai perdamaian dunia, dan membangun dunia yang lebih baik untuk kemanusiaan.

Sejak 2015, Forum telah meluncurkan "Hadiah Perdamaian Internasional Imam Hassan Bin Ali", untuk menghormati pemilik inisiatif praktis dan karya ilmiah dalam pembuatan budaya damai dan konsolidasi nilainya dalam masyarakat Muslim, termasuk para pemimpin, cendekiawan dan pemikir, para pemimpin senior, cendekiawan terkemuka dan inisiatif perdamaian perintis dari berbagai benua di dunia.

Penerima Penghargaan Imam Hassan bin Ali pada tahun 2022 adalah Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) atas kiprahnya sebagai promotor perdamaian selama presidensi Indonesia di G20.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya