Warga Korsel Simpan Kepala Babi di Samping Pembangunan Masjid

Warga Korsel Simpan Kepala Babi di Samping Pembangunan Masjid
Sumber :
  • Twitter: Muaz Razaq

VIVA Dunia - Komunitas Mahasiswa Muslim Korsel mengancam tindakan islamofobia yang menyimpan kepala Babi di dekat pembangunan Masjid di Daegu, Korea Selatan.

Punya Banyak Proyek Properti di Bandung Raya, APLN Pede Kuasai Pasar Jawa Barat

Sejumlah warga Korea Selatan, khususnya di Kota Daegu menolak pembangunan Masjid dengan membentangkan spanduk yang bertulisan 'Anti Masjid Daegu'. Selain itu juga, beberapa warga di sekitar pembangunan Masjid menyimpan kepala Babi.

Menakjubkan, 187 Pria dan Wanita Masuk Islam di Masjid Gtown Philadelphia Amerika

Seperti diketahui, di kota tersebut ada sejumlah Mahasiswa Muslim yang berkuliah Universitas Kyungpook. Mahasiswa tersebut mengancam tindakan tidak toleransi yang dilakukan oleh warga Korea Daegu.

Seperti dilansir France 24, Kamis 5 Januari 2023. Sebelumnya pun hal serupa pernah terjadi, tepatnya pada tanggal 6 Desember 2022 lalu. Kepala Babi diletakkan di depan pembangunan Masjid, ini kali ketiganya warga Kota Daegu melakukan hal serupa.

Viral, STY Salami dan Peluk Seluruh Pemain Korsel usai Digilas Timnas Indonesia

Hal ini pun diunggah ke media sosial Twitter oleh salah satu Mahasiswa Muslim yang bernama Muaz Razaq dengan memberikan keterangan.

"Ini ketiga kalinya kepala babi berada di luar Masjid di Daegu, Korea Selatan. Pertama pada 27 Oktober, kedua 14 November dan yang terakhir pada 6 Desember. Pihak kepolisian tidak bisa membantu kebebasan beragama," tulis Muaz Razaq dalam bahasa Inggris.

Komunitas Mahasiswa Muslim di kota Daegu telah sudah ada sejak 2014, mereka melakukan kegiatan keagamaan seperti ibadah dan mengadakan ceramah di pusat budaya dan agama untuk dijadikan masjid,

Pada akhirnya, Komunitas Muslim di kota Daegu telah mendapatkan dana serta administrasi untuk mengubah tempat tersebut menjadikan sebuah Masjid seutuhnya. Namun saat hendak pembangunan Masjid, mereka mendapatkan penolakan.

Selain itu, para Mahasiswa Muslim tersebut sempat mendapatkan diskriminasi dari beberapa warga kota Daegu dengan sebutkan seorang teroris. Ucapan mereka tersebut sangat menyinggung perasaan kami.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya