China Sebut Subvarian Baru Omicron yang Terdeteksi di Negaranya Berasal dari Eropa dan AS

Orang-orang memakai masker di Beijing, China.
Sumber :
  • AP Photo/Andy Wong.

VIVA Dunia – China menyatakan bahwa subvarian Omicron BQ.1 dan XBB yang terdeteksi di Kota Shanghai dan Provinsi Zhejiang berasal dari Eropa dan Amerika Serikat. Dua subvarian itu sebelumnya menyebar luas di Eropa dan AS, kata Kepala Rumah Sakit Kelas Tiga Shenzhen, Lu Hongzhou, seperti dikutip media China, Rabu 4 Januari 2023.

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Menurut dia, BQ.1 merupakan turunan dari BA.5, sedangkan XBB mampu menembus kekebalan tubuh karena hanya membutuhkan waktu dua pekan untuk menjadi induk virus seperti kasus di Singapura.

Sebelumnya pada Senin (2/1), Shanghai mendeteksi subvarian BQ.1 dan XBB di kawasan tertutup yang menjadi tempat karantina beberapa pelaku perjalanan dari negara lain.

Kecelakaan KA Rajabasa Tabrak Bus dan Timbulkan Korban Jiwa, KAI Soroti Disiplin Lalu Lintas

Ilustrasi Omicron

Photo :
  • Dokumentasi VIVA

Dari 25 sampel XBB yang terdeteksi di Shanghai, beberapa di antaranya teridentifikasi mengandung subvarian XBB.1.5 yang dominan di AS. Otoritas Kota Hangzhou, Provinsi Zhejiang, pada Selasa (3/1) juga mendapati kasus XBB dan BQ.1 dari orang yang berada di kawasan tertutup.

Belasan Kali Erupsi di Gunung Api Ile Lewotolok Lembata NTT

Kasus tersebut memicu kekhawatiran yang sangat tinggi karena penularannya sangat cepat, dan orang yang pernah positif COVID-19 bisa tertular lagi.

Otoritas kesehatan Hangzhou berupaya menenangkan warganya dengan menyatakan bahwa patogen XBB dan BQ.1 tidak jauh berbeda dengan subvarian sebelumnya, dan tingkat fatalitasnya juga rendah, seperti yang terjadi di beberapa negara. (Ant/Antara)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya