Jadi Target Serangan Teroris, Swedia Akhirnya Larang Bakar Al Quran saat Demo

Polisi menutup Kedutaan Turki di Stockholm, Swedia, buntut aksi bakar Al quran
Sumber :
  • Fredrik Sandberg/TT News Agency via AP, File

VIVA Dunia – Polisi Swedia pada hari Rabu, 8 Februari 2023, akhirnya resmi melarang aksi protes yang melibatkan pembakaran Al Quran, yang sebelumnya mengacu pada pembakaran kitab suci umat Muslim, yang terjadi pada Januari lalu di depan kedutaan Turki di Stockholm. Kejadian tersebut memicu kemarahan Turki dan umat Muslim sedunia.

Tokoh Agama Papua: Jangan Ikut Ajakan Sesat Aksi Demo 1 Mei, Pihak Tidak Bertanggungjawab

Di Swedia, protes jarang sekali dilarang oleh pihak berwenang karena dianggap sebagai hak di bawah kebebasan berkumpul. Namun, baru-baru ini polisi mengungkap sanksi hukum jika aksi protes melibatkan pembakaran Al Quran, karena dapat memicu serangan teror atau serangan terhadap kepentingan Swedia.

Mengacu pada protes pembakaran Al Quran, permintaan izin demonstrasi saat itu awalnya dibuat oleh asosiasi kecil Swedia, Apallarkerna, yang ditujukan untuk memprotes keanggotaan Swedia ke NATO karena terhambat oleh suara dari Turki.

Negara Ini Tuduh Iran sebagai Negara Teroris, Kok Bisa?

Tetapi, protes tersebut malah dilakukan dengan aksi pembakaran kitab suci umat Islam oleh aktivis sayap kanan, Rasmus Paludan di depan kedutaan Turki di Stockholm.

Politikus Swedia, Rasmus Paludan

Photo :
  • Instagram: cgtn
Gus Baha Ingatkan Semua Orang Agar Ingat Mati Tapi Tetap Semangat Hidup

"Pembakaran Al Quran di luar kedutaan Turki pada Januari 2023 dianggap sebagai ancaman terhadap masyarakat Swedia dan juga terhadap Swedia, dan kepentingan Swedia di luar negeri," kata pihak berwenang yang menyebut keputusan itu, dikutip dari Arab News, Jumat, 10 Februari 2023.

"Swedia telah menjadi target prioritas serangan yang lebih tinggi," lanjutnya.

Sebelumnya, pada akhir Januari, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan bahwa Swedia menyembunyikan teroris Kurdi, dan tidak dapat lagi mengharapkan suara dari Turki untuk meratifikasi tawaran keanggotaan NATO, selama pembakaran Al Quran diizinkan.

Turki dan Hungaria adalah pertahanan terakhir untuk meratifikasi keanggotaan NATO Swedia, setelah negara Skandinavia itu mematahkan puluhan tahun non-blok militer dan diterapkan setelah invasi Rusia ke Ukraina.

Selain itu, pembakaran Al Quran yang dilakukan oleh Paludan di belakang perlindungan seorang polisi, dan di depan kamera memicu demonstrasi anti-Swedia di beberapa negara Muslim.

Negosiasi dengan Turki tentang aksesi NATO telah ditangguhkan sejak kejadian tersebut.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya