Hubungan Semakin Erat, Presiden Iran Diundang Raja Salman Kunjungi Arab Saudi

Presiden terpilih Iran, Ebrahim Raisi.
Sumber :
  • Istimewa

VIVA Dunia – Arab Saudi mengundang Presiden Iran Ebrahim Raisi untuk kunjungan resmi ke negaranya, setelah kedua negara tersebut setuju untuk berbaikan dan memulihkan hubungan diplomatik. Undangan tersebut datang dalam bentuk surat dari Raja Salman.

Sudahi Kegaduhan terkait Pilpres 2024, Elite Politik Diminta Tiru Sikap Prabowo

Melansir dari BBC Internasional, Senin, 20 Maret 2023, sejarah Timur Tengah baru ini terjadi oleh kedua negara yang sudah lama bermusuhan antara Iran-Arab Saudi. Selain itu, negara China disebut menjadi perantara, yang dapat membentuk kembali geopolitik kawasan itu.

Seorang pejabat senior Iran, Mohammad Jamshidi mengatakan bahwa Presiden Raisi telah menyambut baik undangan untuk mengunjungi ibukota Saudi, Riyadh.

Ekonomi Global Diguncang Konflik Geopolitik, RI Resesi Ditegaskan Jauh dari Resesi

VIVA Militer: Raja Salman bin Abdulaziz.

Photo :

"Kami menekankan kesiapan Iran untuk memperluas kerja sama."

Arab Saudi Kemungkinan Ikut Ajang Miss Universe, Kandidat Lagi Diseleksi Ketat

Secara terpisah, Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amir-Abdollahian, mengatakan kepada wartawan bahwa kedua negara telah sepakat untuk mengadakan pertemuan di tingkat menteri luar negeri, dan tiga kemungkinan lokasi telah diusulkan. Namun, dia tidak menyebutkan di mana lokasi pertemuan itu, atau kapan pertemuan itu akan berlangsung.

Kedua negara juga telah mengumumkan akan membuka kembali kedutaan dalam waktu dua bulan, dan membangun kembali hubungan perdagangan dan keamanan.Perkembangan ini disambut dengan hati-hati oleh banyak orang, termasuk AS dan Perserikatan Bangsa-Bangsa, setelah upaya rekonsiliasi sebelumnya tidak berhasil.

Sebagai informasi, Arab Saudi memutuskan hubungan dengan Iran pada Januari 2016, setelah demonstran menyerbu kedutaannya di Teheran. Hal itu terjadi setelah Riyadh mengeksekusi ulama Muslim Syiah terkemuka Sheikh Nimr al-Nimr, yang dihukum karena pelanggaran terkait teror.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya