Sering Buat Masalah dengan Negara Lain, CENTRIS Desak Indonesia Ambil Tindakan ke China

Presiden Jokowi (kiri) bersama Presiden China Xi Jinping (kanan) saat bilateral beberapa waktu lalu.
Sumber :
  • News.com

VIVA Dunia – China, negara yang saat ini selalu menjadi sorotan karena kebijakan di dalam maupun luar negerinya, dinilai sering menciptakan ketegangan antar negara. Salah satunya, perseteruan geopolitik antara China dan Amerika Serikat (AS) yang makin meruncing. 

SPKLU Sudah Banyak, Naik Wuling BinguoEV Bisa dari Jakarta ke Mandalika

Beijing bahkan menyebut hubungannya dengan AS sedang menuju konflik yang semakin meruncing, jika Washington tidak mengubah pendekatannya. 

Namun, AS mengklaim bahwa konflik keduanya disebabkan oleh tindakan sewenang-wenang Beijing terhadap Washington dan beberapa negara lainnya. 

Neta Mulai Rakit Mobil Listrik di Indonesia

VIVA Militer: Presiden China, Xi Jinping

Photo :
  • japantimes.co.jp

Seperti yang diberitakan sebelumnya, Pentagon mengeluh tentang Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) yang ‘melecehkan’ pesawat dan kapal dari banyak negara dengan cara menembakkan laser untuk menyilaukan pilot. 

AS Kirim 25 Ribu Makanan Siap Saji ke Jalur Gaza Melalui Udara

Selain itu, China juga melakukan penyadapan udara menggunakan balon yang berbahaya, dan manuver kapal perang Beijing kepada kapal negara lain saat berpapasan. 

Dengan adanya konflik yang selalu melibatkan China, Center for Indonesian Domestic and Foreign Policy Studies (CENTRIS) mengimbau negara-negara dunia khususnya Indonesia untuk mengambil tindakan keras atas tindakan Beijing. 

Peneliti senior CENTRIS, AB Solissa mengatakan sikap China jelas menunjukkan tabiat buruk Beijing, yang dapat menghancurkan keberlangsungan hidup serta kedamaian berbangsa dan bernegara di dunia. 

“Pertama, tindakan sewenang-wenang China bukan lagi mengganggu atau merusak kedamaian dunia, namun juga telah meluluh lantakkan kehidupan berbangsa dan bernegara di muka bumi ini,” kata AB Solissa kepada wartawan, Senin, 17 April 2023.

China bukan hanya sewenang-wenang pada negara barat, menurut AB Solissa, Indonesia, Filipina, Taiwan, Jepang, Australia adalah contoh negara yang sering kali di injak-injak kedaulatannya oleh Beijing. 

Di Indonesia sendiri, China beberapa kali mengklaim kawasan Natuna sebagai milik mereka, dan kapal-kapal nelayan Beijing tak jarang mencuri ikan di perairan Indonesia dengan kawalan ketat kapal perang PLA. 

“Jelas kan siapa yang memulai konfrontasi. Indonesia yang dianggap ‘little brother’ saja seringkali diganggu tukang klaim (China),” pungkas AB Solissa.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya