Jepang akan Terapkan UU Pengambilan Foto dan Video Tanpa Izin

Ilustrasi kamera.
Sumber :
  • www.pixabay.com/fancycrave1

VIVA Dunia – Anggota parlemen Jepang akan memperkenalkan undang-undang pertama mereka yang melarang pengambilan foto atau video eksploitatif seksual orang lain tanpa persetujuan. UU yang menentang "voyeurisme foto" akan melarang tindakan seperti upskirting dan merekam tindakan seksual secara rahasia. 

Krisis Populasi Jepang: Setengah Perempuan Muda Hilang di 40 persen Wilayah pada 2050

Melansir dari BBC Internasional, Selasa, 2 Mei 2023, hingga saat ini, kasus kriminal semacam itu harus dituntut berdasarkan undang-undang prefektur setempat, yang cakupannya sangat bervariasi. 

Sebagai informasi, voyeurisme adalah kelainan seks yang menyebabkan penderitanya mendapatkan kenikmatan seksual dengan cara melihat atau mengintip korbannya. 

Heru Budi Apresiasi Kerja Sama Proyek MRT dengan Jepang, Nilainya Rp11 Triliun

Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida dijaga ketata aparat keamanan.

Photo :
  • Kyodo News via AP.

RUU tersebut merupakan bagian dari perombakan hukum Jepang yang lebih luas tentang kejahatan seks, yang juga akan memperluas definisi pemerkosaan. Secara tegas, Jepang juga akan melarang pengambilan, pendistribusian dan atau kepemilikan foto-foto alat kelamin seseorang tanpa persetujuannya. 

5 Negara Paling Tidak Ramah Vegetarian di Asia, Ada Korea Selatan dan Jepang

UU ini juga mengkriminalisasi tindakan mengambil foto orang yang dimanipulasi tanpa sepengetahuan ke dalam posisi seksual. Pelanggar nantinya akan menghadapi hukuman penjara hingga tiga tahun atau denda hingga US$22.000 atau Rp 323,8 juta. 

Reformasi itu diharapkan akan disahkan pada bulan Juni tahun ini. UU ini terjadi setelah meningkatnya protes publik untuk undang-undang yang lebih kuat mengkriminalisasi tindakan yang difasilitasi oleh fotografi ponsel. 

Pada tahun 2021, polisi Jepang melakukan lebih dari 5.000 penangkapan karena fotografi. Ini merupakan jumlah rekor dan sekitar tiga kali lipat dari kasus pada tahun 2010. 

Sekitar tujuh dari 10 pramugari di Jepang juga melaporkan bahwa foto mereka diambil secara diam-diam, menurut sebuah survei oleh serikat pekerja penerbangan nasional yang diterbitkan pada bulan Maret. 

Selain itu, sebagian besar produsen ponsel di Jepang telah memasang suara yang dapat didengar di perangkat seluler mereka, untuk mencegah pembuatan film rahasia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya