AS Makin Frustasi, China Lanjutkan Pembangunan Pangkalan Militer di UEA

VIVA Militer: Pasukan Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA)
Sumber :
  • newsweek.com

VIVA Dunia – China telah melanjutkan pekerjaan konstruksi pangkalan militernya di Uni Emirat Arab. Keputusan China untuk melanjutkan pembangunan itu dinilai sangat bertentangan dengan ketidaksenangan Amerika Serikat (AS) atas keputusan Beijing itu. Data tersebut berasal dari bocoran dokumen intelijen yang telah terungkap. 

Jenderal Pengkhianat Iran Mata-mata CIA Masih Berkeliaran Meski Diklaim Sudah Dieksekusi

"Dokumen intelijen AS yang bocor dilaporkan bahwa China memiliki rencana untuk melanjutkan pembangunan pangkalan militernya di UEA, dan hal itu telah berjalan," menurut laporan The Washington Post, dikutip dari Middle East Monitor, Selasa, 2 Mei 2023. 

Fasilitas militer China yang dicurigai di pelabuhan Khalifa dekat Abu Dhabi adalah bagian dari rencana untuk membuat jaringan global fasilitas militer di pelabuhan di Timur Tengah, Asia Tenggara, dan Afrika pada tahun 2030, yang diberi label proyek 141. 

BYD Minta Maaf Konsumen di Indonesia Belum Terima Unit, Ini Biang Keroknya

VIVA Militer: Presiden China, Xi Jinping

Photo :
  • japantimes.co.jp

Sebelumnya pembangunan pangkalan militer di UEA itu terpaksa dihentikan pada tahun 2021 karena keberatan AS. Namun, intelijen AS mendeteksi pembangunan tersebut dilanjutkan pada bulan Desember, hanya setahun setelah sempat terhenti. 

Mengecas Mobil Listrik Nantinya Cuma Butuh Waktu 10 Menit

Intelijen AS terus memantau aktivitas China di pangkalan dan di lokasi lain di UEA, menurut dokumen yang dilaporkan, di tengah kekhawatiran bahwa negara Teluk itu semakin dekat dengan China. 

Pengungkapan tersebut diperkirakan akan semakin mengkhawatirkan pemerintah AS. Mereka bahkan membuat makalah yang menyoroti bahwa kehadiran pejabat China di beberapa lokasi militer yang sensitif telah menimbulkan kegelisahan di kalangan intelijen AS, terutama pada saat sekutu Washington di Timur Tengah dan Teluk terus berlanjut memiliki hubungan yang semakin kuat dengan Beijing. 

Dalam pergeseran regional itu, UEA, serta negara lain seperti Arab Saudi, semakin bertindak bertentangan dengan kepentingan kebijakan luar negeri Amerika. Bahkan, mereka sampai secara langsung mengabaikan kekhawatiran AS terkait masalah hubungan China dan Rusia, penolakan untuk mendukung Ukraina, dan desakan untuk memberlakukan pemotongan produksi minyak.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya