- AP Photo/Jacques Brinon and Lionel Bonaventure, Pool
VIVAnews - Dua menteri di Prancis mundur dari jabatan mereka setelah dituduh menghambur-hamburkan uang negara untuk kepentingan pribadi, Minggu 4 Juli 2010 waktu setempat. Pengunduran diri mereka langsung diterima oleh Presiden Nicolas Sarkozy.
Demikian ungkap kantor kepresidenan Prancis. Dua pejabat itu adalah Alain Joyandet dan Chirstian Blanc.
Joyandet adalah menteri negara urusan pembangunan, sedangkan Blanc menteri urusan pembangunan kawasan Paris Raya, yang juga bertanggungjawab merancang sistem transportasi di ibukota Prancis itu.
Belanja para menteri itu sangat boros, dan boleh dibilang "berfoya-foya". Joyandet, misalnya, dilaporkan pernah menyewa pesawat jet pribadi seharga 116.500 euro (kini sekitar Rp1,3 miliar) untuk menghadiri suatu konfrensi internasional di Martinique. Konferensi itu untuk membahas bantuan asing bagi korban gempa bumi di Haiti.
Sedangkan Blanc punya masalah serupa. Dia ketahuan memakai anggaran kementrian yang dipimpinnya sebesar 12.000 euro (kini sekitar Rp136 juta) hanya untuk membeli cerutu buatan Kuba, yang terkenal sebagai barang mewah.
Kelakuan dua menteri ini mengundang kritik karena dilakukan saat Prancis turut dipusingkan oleh resesi global, dan kini ditimpa krisis keuangan se-Eropa. Apalagi, mereka menikmati kemewahan itu dengan menggunakan uang para pembayar pajak.
Maka, dengan dukungan perdana menterinya, Presiden Sarkozy pun tak ragu meluluskan pengunduran diri kedua pejabat itu, setelah mereka bertubi-tubi dikritik. (Associated Press/np)
Badan Saksi Nasional Golkar Optimis Menang 70 Persen di Pilkada 2024
Partai Golkar menyatakan siap untuk menghadapi pilkada yang digelar serentak di November 2024. Ditargetkan kemenangan mencapai 70 persen. Target ini diyakini bisa dicapai
