Potret Mengerikan Kebakaran Hawaii dari Jepretan Satelit NASA

Dampak kebakaran di Lahaina, Hawaii
Sumber :
  • AP Photo/Jae C. Hong

Hawaii – Citra satelit yang ditangkap Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) menunjukkan potret mengerikan dampak kebakaran yang terjadi di Pulau Maui, Hawaii. Foto tersebut diambil empat hari setelah kebakaran hutan terjadi di daratan.

Kapal KM Bukit Raya Terbakar, Ribuan Calon Penumpang Gagal Berangkat ke Surabaya

Foto itu diambil pada Sabtu, 12 Agustus 2023, aaat laboratorium antariksa mengorbit sekitar 259 mil (417 km) di atas Samudera Pasifik.

Hingga kini, jumlah korban tewas akibat bencana kebakaran Hawaii naik mencapai 114 orang, sebagian besar belum teridentifikasi. Gubernur Hawaii, Josh Green berbicara kepada publik dengan mengatakan, "Kami sangat sedih karena kami mengalami kerugian yang begitu besar," kata di dilansir Associated Press. 

KM Bukit Raya Terbakar di Muara Sungai Kapuas, Penumpang Panik Berjibaku Padamkan Api

Kehancuran Pulai Maui, Hawaii menekankan konsekuensi mematikan dari perubahan iklim yang didorong oleh manusia — dan direkam dari luar angkasa.

Citra Satelit NASA menangkap kebakaran yang menghanguskan pulai Maui, Hawaii

Photo :
  • Nasa
NASA Sebut Ada Lebih dari 5.000 Planet di Luar Tata Surya, Begini Penjelasannya

Dilansir Space, kota pesisir Lahaina yang menjadi salah satu daerah yang paling terpukul selama kebakaran, terlihat hampir semua infrastrukturnya berubah menjadi abu termasuk bangunan monumental seperti Gereja Waiola yang bersejarah dan keajaiban alam seperti pohon beringin berusia 150 tahun. 

Perangkat pengorbit Bumi lainnya juga berhasil menangkap pemandangan tragedi itu, termasuk satelit Landsat 8 NASA dan pesawat ruang angkasa pengamat Bumi Sentinel-2 Eropa. Keduanya terbang di atas kebakaran hutan Hawaii pada 8 Agustus dan menampilkan gambar yang memilukan setelah kebakaran ini, dan dinobatkan sebagai yang paling mematikan dalam sejarah negara bagian.

Meskipun penyebab spesifik kebakaran hutan belum diumumkan, para ahli telah mulai mempertimbangkan beberapa faktor yang mungkin terjadi. 

NASA, misalnya, mengadakan konferensi pers pada hari Senin, 14 Agustus lalu dan menyatakan bahwa situasi lokal di Maui seperti perkebunan gula yang terbengkalai serta rerumputan kering mungkin turut andil dalam terjadinya kebakaran. NASA tetap menggarisbawahi bahwa perubahan iklim sebagian besar pasti masih menjadi teka-teki.

Citra Satelit NASA menangkap kebakaran yang menghanguskan pulai Maui, Hawaii

Photo :
  • NASA

"Secara umum, perubahan iklim adalah semacam pengganda ancaman untuk kebakaran hutan," kata Gavin Schmidt, direktur Institut Studi Antariksa Goddard NASA

Pada hari Selasa (15 Agustus), pejabat setempat mengumumkan bahwa sebagian besar kebakaran telah diatasi. Namun, seperti yang dicatat oleh para pejabat, "Ketika api 100 persen terkendali, itu tidak berarti telah padam. Itu berarti bahwa petugas pemadam kebakaran memiliki api yang sepenuhnya dikelilingi oleh perimeter, di dalamnya masih bisa terbakar,"

"Api dinyatakan 'padam,' ketika personel pemadam yakin tidak ada yang tersisa terbakar," lanjutnya

Ribuan penduduk Hawaii terpaksa mengungsi akibat bencana tersebut dan lebih dari seribu lainnya masih dilaporkan hilang.
 
Gubernur Hawaii Josh Green mengatakan jumlah korban tewas kemungkinan akan meningkat di masa mendatang karena pencarian jenazah yang melelahkan terus berlanjut di tumpukan puing dan abu di Lahaina, sebuah komunitas tepi pantai dengan 12.000 orang dan hotspot turis di Maui.

Para pejabat mengakui bahwa mereka tidak jumlah pasti orang yang hilang. Sebab, banyak yang awalnya terdaftar sebagai orang hilang namun belakangan telah ditemukan.

Awal pekan ini, Kepala Polisi John Pelletier mengatakan pihak berwenang akan melakukan yang terbaik untuk melacak yang hilang. "Tapi aku tidak bisa berjanji bahwa kita akan mendapatkan semuanya," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya