Serangan Udara Mematikan Israel Hantam Gaza, Komandan Terpenting Hamas Tewas

VIVA Militer: Pasukan Pertahanan Israel (IDF)
Sumber :
  • timesofisrael.com

Gaza – Serangan udara Israel menghantam kamp pengungsi padat penduduk di Jalur Gaza, dan menewaskan seorang komandan Hamas

Universitas Oxford hingga Cambridge Bergabung dalam Aksi Pro-Palestina

Tank-tank Israel telah aktif di Gaza setidaknya selama empat hari setelah 3 minggu menggempur Jalur Gaza, sebagai pembalasan atas serangan militan Hamas Palestina, pada 7 Oktober 2023 lalu. 

VIVA Militer: Pasukan Hamas Palestina

Photo :
  • gov.il
Menteri Pertahanan Israel Desak Netanyahu Terima Tawaran Damai Hamas

Pernyataan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan serangan jet tempur di Jabalia, kamp pengungsi terbesar di Gaza, telah membunuh Ibrahim Biari. 

“Dia sangat penting, bahkan sangat penting dalam perencanaan dan pelaksanaan serangan 7 Oktober terhadap Israel dari bagian timur laut Jalur Gaza,” kata juru bicara IDF, Letnan Kolonel Jonathan Conricus. 

2 Militer Israel Tewas usai Kena Serangan Rudal Hizbullah

Belasan pejuang Hamas yang berada di kompleks terowongan bawah tanah bersama dengan Biari, juga dinyatakan tewas ketika terowongan itu runtuh dalam serangan Israel. 

"Dan saya memahami bahwa hal ini juga menjadi alasan mengapa ada banyak laporan mengenai kerusakan tambahan dan korban di pihak non-tempur. Kami juga sedang menyelidiki hal tersebut,” katanya, dikutip dari Channel News Asia, Rabu, 1 November 2023. 

Sementara itu, juru bicara Hamas Hazem Qassem membantah ada komandan senior yang tewas dan menyebut klaim itu sebagai dalih Israel untuk membunuh warga sipil. 

VIVA Militer: Serangan militer Israel di Jalur Gaza, Palestina

Photo :
  • standard.co.uk

Pernyataan Hamas mengatakan ada 400 orang tewas dan terluka di Jabalia, yang menampung keluarga pengungsi akibat perang dengan Israel sejak tahun 1948. 

Sebagai informasi, Irael telah mengirimkan peringatan berulang kali kepada warga Gaza untuk mengungsi dari wilayah utara, meski banyak yang mengungsi ke selatan, banyak juga yang tidak.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya