Palestina Kecam Seruan Menteri Israel atas Penggunaan Bom Atom di Gaza
- AP Photo/Mohammed Dahman
VIVA – Kementerian Luar Negeri Palestina telah mengeluarkan pernyataan yang mengecam keras pernyataan Menteri Warisan Israel Amichai Eliyahu, yang mendesak negaranya untuk menjatuhkan bom atom di Gaza.
“Komentar-komentar ini merupakan cerminan jelas dari hasutan para aktivis yang diadvokasi oleh pejabat Israel untuk menghancurkan Gaza dan menggusur penduduknya, dan merupakan pukulan bagi semua negara yang menuntut Israel untuk mematuhi hukum internasional, prinsip-prinsip hak asasi manusia, dan perlindungan warga sipil,” ujarnya, dikutip dari MoroccoWorldNews, Senin 6 November 2023.
Pernyataan tersebut juga menegaskan keselarasan dengan kebijakan Israel yang menolak hak warga Palestina atas tanah mereka, mengabaikan hak-hak mereka, dan menghindari kewajiban sesuai dengan hukum internasional dan resolusi internasional yang sah.
Sejak melancarkan serangan mematikan di Gaza pada 7 Oktober 2023, Israel telah membunuh lebih dari 9.800 warga Palestina dan melukai lebih dari 26.000 orang.
Meskipun dunia internasional semakin mengecam genosida yang terjadi di Gaza, pasukan pendudukan Israel terus menyerang daerah pemukiman, rumah sakit, sekolah, dan tempat ibadah di wilayah kantong Palestina yang dilanda perang.
Presiden Palestina Mahmoud Abbas bertemu dengan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken pada 5 November 2023 untuk membahas situasi di Gaza, dan pemimpin Palestina tersebut menyerukan segera diakhirinya perang dahsyat yang dilakukan Israel di wilayah kantong yang terkepung tersebut.
“Kita bertemu lagi dalam keadaan yang sangat sulit, dan tidak ada kata-kata yang bisa menggambarkan perang genosida dan kehancuran yang dialami rakyat Palestina di Gaza di tangan mesin perang Israel, tanpa memperhatikan hukum internasional,” kata Abbas.
Menteri Kesehatan Palestina Mai Alkaila memperingatkan situasi yang sedang berlangsung, menekankan bahwa Israel hingga saat ini telah membantai lebih dari 150 personel medis dan menghancurkan 27 ambulans.
Enam belas rumah sakit dan 32 puskesmas juga tidak berfungsi lagi karena beberapa kendala, termasuk kekurangan bahan bakar.
“Ini mewakili pembantaian kompleks yang menimpa korban luka dan pasien, di mana Israel berusaha menghalangi perawatan mereka di rumah sakit di Gaza dan menghalangi pengiriman mereka ke Mesir untuk mendapatkan perawatan dengan menargetkan dan mengebom konvoi [medis],” kata Alkaila.