300 Warga AS Berbondong-bondong Keluar Dari Gaza, Namun Masih Banyak yang Terjebak

Pengungsi Palestina mengantre untuk masuk perbatasan Rafah, Mesir.
Sumber :
  • AP Photo/Fatima Shbair.

Gaza – Lebih dari 300 warga Amerika Serikat (AS), telah meninggalkan Gaza, namun masih ada warga negara AS yang tetap berada di wilayah pesisir yang terkepung itu. Hal itu disampaikan oleh pejabat Gedung Putih Jonathan Finer, pada Minggu, 5 November 2023.

27 Tim Ini Dipastikan Tampil di Piala Dunia Antarklub 2025, Sisa 5 Tiket Lagi

"Selama beberapa hari terakhir, melalui negosiasi yang cukup intensif dengan semua pihak yang terkait dengan konflik ini, kami telah berhasil mengeluarkan lebih dari 300 orang Amerika, penduduk tetap yang sah dan anggota keluarga mereka,” kata Finer, dikutip dari Alarabiya, pada Senin, 6 November 2023.

Dia mengatakan Washington yakin masih ada sejumlah warga Amerika yang tersisa di wilayah Palestina yang terkepung.

Kronologi Komandan Hizbullah Tewas Terkena Serangan Udara Militer Israel

Serangan rudal Israel menghancurkan wilayah Utara Jalur Gaza

Photo :
  • AP Photo/Mohammed Dahman

Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken mengatakan pada pekan lalu ada sekitar 400 warga Amerika dan anggota keluarganya yang berjumlah sekitar 1.000 orang yang ingin keluar dari Gaza.

Kemah di Kampus, Mahasiswa Jepang Desak Rektor Putus Kerjasama dengan Israel

Evakuasi warga Gaza yang terluka dan pemegang paspor asing melalui penyeberangan Rafah ke Mesir telah ditangguhkan sejak Sabtu, 4 November 2023, namun para pejabat Mesir, AS, dan Qatar mengatakan ada upaya untuk melanjutkannya.

Sebagai informasi, Gaza telah dibombardir sejak kelompok Hamas Palestina, pada 7 Oktober 2023, membunuh 1.400 orang Israel dan menawan lebih dari 240 orang di Gaza.

Anthony Blinken

Photo :
  • CNBC

Finer juga mengatakan para pejabat AS bekerja keras untuk menjamin pembebasan para sandera yang disandera Hamas dalam serangan itu.

Otoritas kesehatan Gaza mengatakan lebih dari 9.770 warga Palestina telah tewas akibat serangan Israel. Namun, Israel mengklaim bahwa pihaknya mengarahkan serangannya ke Hamas, bukan warga sipil.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya