VIVAnews - Sejumlah anggota parlemen Korea Selatan (Korsel), Kamis 18 Desember 2008, terlibat baku hantam. Tawuran tersebut dipicu oleh ketidaksenangan para politisi Partai Demokratik yang beroposisi atas usulan para anggota dari Partai Nasional Agung - yang tengah berkuasa - untuk mengesahkan Undang-Undang perdagangan bebas antara Korsel dengan Amerika Serikat (AS).
Para politisi Partai Demokratik berupaya menggagalkan pengesahan tersebut dengan segala cara. Akhirnya, bentrokan dengan politisi Partai Nasional Agung tak terhindarkan.
Stasiun televisi Korsel menayangkan para politisi dari dua kubu yang bertentangan tersebut saling menonjok, mendorong, dan berteriak di hall gedung sidang nasional dan di tengah jepretan kamera.
Anggota partai berkuasa, Partai Nasional Agung, lalu menggunakan palu dan alat-alat bangunan lain untuk membuka pintu ruangan yang terbuat dari kayu. Mereka menemukan perabotan yang diatur sedemikian rupa sebagai benteng pertahanan kedua.
Saluran televisi kabel YTN melaporkan bahwa gergaji elektrik dimanfaatkan untuk membuka pintu. YTN menayangkan cuplikan petugas keamanan yang menyemprotkan tabung pemadam kebakaran ke mereka yang mencoba memaksa masuk.
Namun aksi perlawanan partai oposisi, Partai Demokratik, gagal. Sepuluh anggota Partai Nasional Agung pun berhasil mempresentasikan kesepakatan dengan AS itu kepada komite parlemen.
Korea Selatan dan AS menandatangani perjanjian tentang pemangkasan tarif dan pungutan lain di bidang perdagangan, April tahun lalu setelah sepuluh bulan melalui negosiasi alot walaupun legillatif belum meratifikasinya.
Pakta perdagangan tersebut adalah sesuatu yang penting bagi AS sejak Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA) dengan Kanada, Meksiko, dan Korea Selatan. NAFTA ditandatangani pada 1993 dan efektif setahun berikutnya. (AP)
VIVA.co.id
27 April 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Pria berinsial JJ, mengaku sebagai anggota TNI pangkat Mayor Jenderal ditangkap saat mendatangi Markas Kodam I Bukit Barisan (BB). Ternyata TNI gadungan
Round Up
Nasib 2 Debt Collector Ambil Paksa Mobil Polisi, Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional
Nasional
27 Apr 2024
Berita tentang nasib dua debt collector yang hendak mengambil paksa mobil Aiptu Fandri di parkiran salah satu pusat perbelanjaan di Kota Palembang jadi yang terpopuler.
Wow! Ada Senjata HS Kaliber 9 Mm di Dalam Mobil Polisi yang Tewas di Mampang Jaksel
Kriminal
27 Apr 2024
Polisi berhasil menemukan sejumlah barang bukti dalam dugaan kasus polisi tewas dari Satlantas Polresta Manado, Sulawesi Utara Brigadir Ridhal Ali Tomi (RAT).
PKS menggelar halal bi halal di kantor DPP PKS, Jakarta Selatan pada Sabtu 27 April 2024. PKS mengundang Prabowo untuk hadir
Elite PAN soal PKB-Nasdem Gabung Prabowo: Ini Masih Perubahan atau Ikut Lanjutkan?
Politik
27 Apr 2024
Koalisi Prabowo-Gibran akan merangkul semua kekuatan politik untuk membangun bangsa dan negara
Selengkapnya
Partner
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis peringatan dini prakiraan cuaca hari ini Sabtu 27/04/2024 untuk sebagian besar wilayah DKI Jakarta. Seperti
Idam Holid Harahap Penasehat hukum AY eks mantri Bank BUMN di Bandar Lampung menyampaikan, bahwa pengganti kerugian negara atas kasus yang menyeret kliennya.
Kasus DBD di Lampung Meningkat, Tercatat 1.779 Kasus Ditemukan dengan 10 Orang Meninggal Dunia
Lampung
27 menit lalu
Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Provinsi Lampung mengalami peningkatan. Dalam kurun Bulan Januari hingga Februari 2024 ditemukan 1.779 kasus DBD dengan 10 orang.
Jawaban Jujur Mahfud MD Ketika Terima Jadi Cawapres Ganjar hingga Isu Mahar Fantastis PDIP
Siap
35 menit lalu
Lantas apa yang membuat Mahfud MD menerima pinangan PDIP untuk Ganjar, dan benarkah ia mengeluarkan mahar politik dengan jumlah fantastis? Berikut ulasannya
Selengkapnya
Isu Terkini