Imbas Tragedi Penembakan Massal di Yerusalem, Netanyahu Izinkan Rakyat Israel Angkat Senjata

VIVA Militer: Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu
Sumber :
  • euractiv.com

Tel Aviv – Perdana Menteri IsraelBenjamin Netanyahu, mengatakan bahwa pemerintahannya akan terus memperluas distribusi senjata kepada warga Israel. Pernyataan Netanyahu muncul setelah penembakan brutal yang dilakukan 2 anggota Hamas terhadap warga Israel di halte bus yang menewaskan tiga orang dan 16 terluka di Yerusalem.

Brasil Tunda Kirim Kendaraan Lapis Baja ke Israel Senilai Rp 2,3 Triliun, Ini Alasannya

Netanyahu memberi penghormatan kepada para tentara Israel yang membunuh kedua penyerang tersebut di tempat kejadian.

“Reaksi cepat dua tentara dan seorang warga sipil berhasil melenyapkan teroris dan mencegah serangan yang lebih berbahaya,” ujarnya, dikutip dari Muslim Network TV, Jumat, 1 Desember 2023.

UEA Tidak Akan Berikan Perlindungan Bagi Israel Usai Perang di Gaza Berakhir

Tim medis mengevakuasi korban penembakan brutal di sebuah halte bus di pintu masuk Yerusalem hari Kamis, 30 November 2023.

Photo :
  • NYPost.

Menteri Keamanan Publik dan pemimpin partai sayap kanan Kekuatan Yahudi, Itamar Ben Gvir, mengulangi seruannya untuk mempersenjatai warga sipil. “Kami punya polisi yang kuat dan tentara yang kuat, tapi tidak ada polisi di mana-mana,” katanya.

Surat Kabar Bild Digugat Setelah Tuduh Dosen-dosen di Jerman Sebarkan Anti-Semit

"Oleh karena itu, di mana pun warga negara memiliki senjata, mereka dapat melindungi nyawa.”

Ben-Gvir jugs berjanji untuk terus mendistribusikan senjata kepada warga sipil Israel.

Dua pria bersenjata melepaskan tembakan ke halte bus di Yerusalem, pada Kamis, 30 November 2023, dan menewaskan tiga orang, serta melukai 16 orang, menurut laporan polisi. Para penyerang dua bersaudara pejuang Palestina, menyerang pada pukul 07.40 waktu setempat dalam serangan pertama terhadap warga sipil Israel sejak serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023.

Tim medis mengevakuasi korban penembakan brutal di sebuah halte bus di pintu masuk Yerusalem hari Kamis, 30 November 2023.

Photo :
  • NYPost.

Badan keamanan Israel, Shin Bet, menyebut orang-orang bersenjata itu adalah Murad Nemer dan Ibrahim Nemer, yang tinggal di Yerusalem Timur dan merupakan anggota Hamas. Keduanya sebelumnya pernah dipenjara di Israel karena kegiatan teroris. Murad telah menjalani hukuman 10 tahun penjara dan dibebaskan pada tahun 2020, kata badan tersebut.

Hamas menyatakan bahwa mereka berada di balik serangan hari Kamis di Yerusalem, dan menyebutnya sebagai tindakan heroik. "Operasi ini dilakukan sebagai respons alami terhadap kejahatan yang belum pernah terjadi sebelumnya yang dilakukan oleh pendudukan (Israel),” kata kelompok tersebut dalam sebuah pernyataan.

Hamas juga menyinggung serangan militer Israel di Gaza dan perlakuan terhadap tahanan Palestina di penjara-penjara Israel.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya