Dalam Forum WHO, Retno Sebut Fasilitas Medis di Gaza Dalam Kondisi Memprihatinkan
- AP Photo/Fatima Shbair.
Jenewa – Menteri Luar Negeri (Menlu) RI, Retno Marsudi, menjabarkan bahwa fasilitas kesehatan di Gaza sangat memprihatinkan dalam pertemuan Khusus Executive Board WHO yang membahas situasi di Gaza di Jenewa, Swiss, pada Minggu 10 Desember 2023.
"Oleh karena itu, penting bagi Indonesia untuk hadir agar dapat langsung berkontribusi, mendesak pentingnya perbaikan fasilitas kesehatan, perlindungan terhadap fasilitas dan tenaga kesehatan. Termasuk tentunya di sini fasilitas kesehatan Rumah Sakit Indonesia," kata Retno dalam keterangannya melalui tautan video, pada Senin, 11 Desember 2023.
Executive Board adalah organ eksekutif WHO di bawah World Health Assembly yang beranggotakan 34 negara. Indonesia terakhir menjadi anggota Executive Board WHO pada 2018 – 2021. Pertemuan kali ini tidak hanya dihadiri oleh anggota Executive Board, namun juga negara non anggota yang memiliki kepedulian terhadap situasi di Gaza.
Menurut Retno, situasi fasilitas kesehatan di Gaza sangat memprihatinkan. Dari 36 rumah sakit hanya 13 yang masih beroperasi dan semuanya kelebihan kapasitas hingga 2-3 kali lipat.
Selain itu, 71 persen fasilitas pelayanan kesehatan di Gaza tidak berfungsi. Perlengkapan medis, obat-obatan, makanan, air bersih, bensin hingga listrik semakin terbatas;
"Ratusan pekerja medis telah terbunuh semenjak Israel menyerang Gaza. WHO juga melaporkan penyebaran penyakit menular semakin tinggi, hampir 130 ribu kasus infeksi pernafasan akut dan lebih dari 94 ribu kasus diare, hingga lebih dari 2700 kasus cacar air," ucapnya.
Dalam pertemuan Khusus Executive Board WHO tersebut, Retno menyatakan bahwa Gaza saat ini di bawah kepungan. Israel telah mengubah Gaza menjadi seperti neraka dengan jumlah orang yang meninggal terus meningkat.
Rumah Sakit mengalami gempuran hebat, termasuk RS Indonesia yang dipaksa berhenti beroperasi pada 16 November lalu.
"Perintah Israel Defence Force (IDF) agar suplai medis dipindahkan dari Khan Younis ke Gudang yang lebih kecil di Rafah merupakan pelanggaran berat hukum internasional dan hak asasi manusia," kata Menlu RI itu.
Dia juga menjelaskan bahwa Indonesia telah menjadi co-sponsor resolusi mengenai Kondisi Kesehatan di Daerah Pendudukan Palestina, termasuk Jerusalem Timur atau Resolution on Health Condition in the Occupied Palestine Territory, including East Jerusalem.