Protes Perang di Gaza, Pemuda Israel 18 Tahun Jadi Orang Pertama yang Tolak Wajib Militer

Gedung-gedung di Gaza hancur akibat serangan Israel.
Sumber :
  • AP Photo/Hatem Moussa.

Tel Aviv – Pengadilan militer Israel menghukum Tal Mitnick, seorang pemuda Israel, selama 30 hari penjara militer karena menolak untuk mengikuti wajib militer.

Viral Fortuner Pelat Polri Ugal-ugalan, 2 Pemuda Tanggung Biadab Cekoki Lalu Perkosa Siswi SMP

Pemuda berusia 18 tahun itu diadili dan dijatuhi hukuman di pangkalan militer Tel Hashomer dekat Tel Aviv, menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh sekelompok pendukung.

Wajib militer di Israel merupakan hal wajib, dan banyak orang Israel memandangnya sebagai bagian dari identitas nasional mereka.

Acara Met Gala Berlangsung, Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Penuhi Jalanan New York

Warga Gaza mengunjungi rumah mereka yang hancur dibombardir Israel

Photo :
  • AP Photo/Hatem Ali

Kelompok anti-pendudukan Mesarvot, yang mendampingi pemuda tersebut, menyatakan bahwa Mitnick menolak dinas militer sebagai protes terhadap perang di Gaza dan pendudukan yang sedang berlangsung di Palestina.

Kolonel Bayu Telah Resmi Lantik Raja Aibon Jadi Kesatria Tanah Wali, Dandim Purwakarta

Mitnick, menurut rekannya, adalah orang Israel pertama, yang menolak dipenjarakan sejak awal perang Israel melawan Hamas, pada 7 Oktober 2023.

“Tanah ini mempunyai masalah, ada dua negara yang mempunyai hubungan yang tidak dapat disangkal dengan tempat ini. Namun bahkan dengan semua kekerasan yang terjadi di dunia, kita tidak dapat menghapus orang-orang Palestina atau hubungan mereka dengan tanah ini, seperti halnya orang-orang Yahudi dan negara kita, hubungan dengan tanah ini yang sama sekali tidak dapat dihapuskan," tulis pria itu dalam sebuah pernyataan sebelum dia diadili di pengadilan militer.

Penolakan Mitnick untuk bertugas di militer patut mendapat perhatian khusus, mengingat iklim nasionalisme yang meningkat saat ini di Israel.

Kelompok Mesarvot didirikan pada tahun 2015, sebagai gerakan warga Israel yang menentang pendudukan Israel di Palestina. Namun, seruan untuk menolak dinas militer di tentara Israel sudah dilakukan sejak tahun 2002.

“Sebelum perang, tentara menjaga pemukiman, mempertahankan pengepungan mematikan di Jalur Gaza, dan menjunjung status quo apartheid dan supremasi Yahudi di wilayah antara Yordania dan laut,” kata Mitnick dalam pernyataannya.

“Tidak ada solusi militer terhadap masalah politik. Oleh karena itu, saya menolak untuk bergabung dengan tentara yang percaya bahwa masalah sebenarnya dapat diabaikan, di bawah pemerintahan yang hanya meneruskan kesedihan dan penderitaan,” tambah pemuda Israel tersebut.

Ofer Cassif, anggota Knesset Israel dari gerakan sayap kiri Hadash, memuji remaja 18 tahun itu dalam sebuah postingan di akun X.

“Selamat kepada Tal Mitnik, orang pertama yang menolak wajib militer dalam perang terkutuk ini, yang hari ini dijatuhi hukuman 30 hari penjara. Hanya perdamaian yang akan membawa solusi, dan mereka yang menolak wajib militer mendapat tempat terhormat dalam promosinya,” tulisnya, dikutip dari The New Arab, Kamis, 28 Desember 2023.

VIVA Militer: Agresi militer Israel di Gaza, Palestina

Photo :
  • timesofisrael.com

Sebagai informasi, Israel mewajibkan setiap warga negaranya, yang berusia di atas 18 tahun yang beragama Yahudi, Druze, atau Sirkasia untuk bertugas di tentara Israel.

Sementara warga negara Muslim Palestina dan Kristen di Israel serta pelajar agama Yahudi Ortodoks dibebaskan dari wajib militer.

Setelah mendaftar, laki-laki diharapkan mengabdi minimal 32 bulan, sedangkan perempuan diharapkan mengabdi minimal 24 bulan.

Yahudi Haredi, yang merupakan 13 persen dari populasi Israel, menolak dinas militer karena mereka percaya mendedikasikan waktu untuk mempelajari Taurat lebih penting daripada wajib militer.

Selain itu, mereka percaya bahwa segregasi antara laki-laki dan perempuan di militer tidak dipertahankan secara memadai, dan oleh karena itu, hal ini merusak moral laki-laki ultra-ortodoks.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya