Ditelepon, Mengapa Presiden Mesir el-Sisi Ogah Angkat Telepon PM Israel Netanyahu?
- Al-Monitor
VIVA Dunia – Kantor Presiden Mesir Abdel-Fattah el-Sisi telah menolak permintaan pemimpin tersebut untuk berbicara melalui telepon dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, menurut laporan beberapa media Ibrani.
Melalui Dewan Keamanan Nasional mereka berkata telah mencoba mengoordinasikan pembicaraan dalam beberapa hari terakhir kepada el-Sissi tetapi terus ditolak, kata laporan tersebut, dan menambahkan bahwa kontak tingkat rendah sedang diadakan dan delegasi Israel telah mengunjungi Kairo dalam beberapa minggu terakhir.
Channel 13 mengatakan masalah ini terkait dengan ketegangan mengenai pertanyaan siapa yang akan mengendalikan perbatasan Mesir-Gaza setelah perang yang sedang berlangsung berakhir, dan Israel dilaporkan berusaha untuk mengendalikan perbatasan utama tersebut.
VIVA Militer: Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu
- weforum.org
Sebelumnya saat bertemu dengan sejumlah tokoh media di sela-sela perayaan Hari Polisi ke-72, Presiden Abdel Fattah El-Sisi mengatakan Mesir sedang mengintensifkan upaya mencapai gencatan senjata di Jalur Gaza, membebaskan sandera, dan memulai rekonstruksi.
Ia menambahkan, Mesir selalu berupaya mencapai stabilitas dan memastikan konflik tidak meluas di kawasan.
“Kami secara alami ingin 'memadamkan api dan tidak menyalakannya'. Kami selalu berusaha untuk tidak memperluas perang, dan hasil dari perang selama empat bulan telah melelahkan semua orang dan berdampak buruk pada semua orang, dan kami mengirimkan pesan kepada semua orang untuk tidak melakukan hal yang sama, untuk membiarkan segala sesuatunya menjadi tidak terkendali lagi.” kata Sisi dalam pidatonya, melansir Egypt Today, Jumat, 26 Januari 2024.
Ilustrasi bendera Mesir
- Brendan Smialowski/Pool Photo via AP
Sisi menambahkan: “Kami melakukan upaya kami di Libya dan Sudan untuk menenangkan situasi, dan saya mengatakan kepada Somalia bahwa kami mendukung setiap tindakan diplomatik dan perjanjian antara Ethiopia dan negara-negara tetangga, yaitu Somalia, Eritrea, Djibouti, dan Kenya.”
Presiden Sisi menekankan bahwa dampak dari gerakan yang terjadi di kawasan ini tidak hanya berdampak pada Mesir, namun juga seluruh dunia.
