Hamas Diskusi soal Gencatan Senjata, 5.000 Warga Palestina Bakal Dibebaskan Israel

Kepala Biro Politik Hamas (Doc: The Cradle)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Natania Longdong

Kairo – Delegasi Hamas bertemu dengan kepala intelijen Mesir, Abbas Kamel, pada Kamis, 1 Februari 2024, sebagai bagian dari diskusi Kairo mengenai proposal gencatan senjata baru antara Israel dan kelompok Palestina.

Aksi Pro-Palestina di AS, Joe Biden: Tidak Boleh Ada Anti-Yahudi

Delegasi tersebut dipimpin oleh kepala biro politik Hamas, Ismail Haniyeh. Pejabat lain yang hadir antara lain Khalil al-Hayya, Osama Hamdan, dan Moussa Abu Marzouq.

"Delegasi yang mewakili gerakan Jihad Islam Palestina (PIJ) juga menghadiri diskusi tersebut," kata sumber Mesir yang tidak diketahui namanya, dikutip dari The Cradle, Jumat, 2 Februari 2024.

26 Negara Uni Eropa Minta Netanyahu Hentikan Rencana Serangan Darat di Rafah

VIVA Militer: Serangan udara militer Israel ke Jalur Gaza, Palestina

Photo :
  • dawn.com

Kunjungan tersebut dilakukan setelah pertemuan di Paris antara pejabat AS, Israel, Qatar, dan Mesir pada 28 Januari.

Viral Fortuner Pelat Polri Ugal-ugalan, 2 Pemuda Tanggung Biadab Cekoki Lalu Perkosa Siswi SMP

Rancangan yang diusulkan tersebut menyerukan gencatan senjata hingga tiga bulan, di mana Hamas akan membebaskan tahanan Israel dengan imbalan sebanyak 5.000 warga Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel.

Menurut sumber informasi yang berbicara dengan The National pada 31 Januari 2024, Hamas telah memberi tahu Mesir bahwa mereka secara prinsip menolak rancangan tersebut.

Kelompok perlawanan menuntut jaminan gencatan senjata permanen dan penarikan tentara Israel dari Jalur Gaza.

Sebuah sumber Palestina yang mengetahui perundingan tersebut mengatakan bahwa Hamas kemungkinan besar tidak akan menolak tawaran yang akan diterimanya dari para mediator, namun tidak akan menandatanganinya tanpa jaminan dari Israel, yang akan berkomitmen untuk mengakhiri perang.

Pada hari Kamis, koresponden Anadolu Agency (AA) melaporkan bahwa tentara Israel telah mundur dari wilayah di utara Gaza.

“Tentara dan kendaraan militernya mundur sepenuhnya dari wilayah yang telah mereka tembus di wilayah barat Jalur Gaza utara untuk pertama kalinya sejak 27 Oktober, yang meliputi lingkungan Al-Tawam, Al-Karama, dan Jalan Al-Rashid," kata koresponden AA.

Bangunan Universitas Al Israa di Gaza diledakan oleh militer Israel

Photo :
  • Al Israa

Dia menambahkan bahwa penduduk di daerah tersebut kembali untuk memeriksa rumah dan properti mereka, yang sebagian besar telah hancur.

“Kami dapat mencapai daerah ini untuk pertama kalinya sejak dimulainya operasi darat,” ucap warga.

Namun, bentrokan terus berlanjut di beberapa bagian utara Kota Gaza. Jet Israel juga menyerang kota utara Beit Lahia pada 1 Februari lalu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya