5 Senjata Mematikan Iran yang Buat Nyali AS Menciut

VIVA Militer: Hulu ledak rudal balistik Iran disita militer Amerika Serikat
Sumber :
  • military.com

Jakarta – Iran menonjol sebagai salah satu negara dengan kekuatan militer terbesar di kawasan Timur Tengah. Keandalan sistem persenjataan didukung oleh militansi dan keterampilan tinggi para prajurit, menciptakan kekhawatiran bagi lawan abadinya seperti Israel dan Amerika.

Hubungan Israel-Arab Saudi Alot, Menlu AS Temui Pangeran MBS

Kekuatan militer ini mencegah Israel, Amerika, dan sekutunya untuk bersikap gegabah dalam menanggapi dugaan keterlibatan Iran dalam krisis di Gaza, Laut Merah, dan bahkan dengan Rusia. Namun, ketegangan antara negara-negara tersebut semakin meningkat.

Berita terbaru pada hari Selasa menunjukkan bahwa pasukan Garda Revolusi Islam memamerkan salah satu senjata paling mematikan Iran. Senjata ini mampu meluncurkan misil balistik ke target yang berjarak lebih dari 1.000 km. Selain misil Kheibar-Shekan, Iran juga memiliki berbagai senjata mematikan lainnya yang patut diperhitungkan, berikut daftarnya:

Nilai 3 Artefak Langka Zaman Majapahit yang Dicuri Capai Rp 46 Miliar

VIVA Militer: Bendera Republik Islam Iran

Photo :
  • Edarabia

1. Rudal Hipersonik Fattah-1

Hizbullah Tembakan Puluhan Rudal ke Pemukiman di Perbatasan Israel

Fattah-1 merupakan misil hipersonik baru milik Iran dengan jangkauan 1.400 km dan dapat melaju hingga Mach 13-15. Dengan kecepatan dan kemampuan bermanuver yang dimiliki, misil ini sulit diantisipasi sistem pertahanan udara mana pun.

Hanya beberapa bulan setelah Fattah-1 diluncurkan pada 2023 lalu, Iran memamerkan rudal jelajah dengan kendaraan pandu hipersonik yang dikenal sebagai Fattah-2. Spesifikasi misil misterius tersebut belum diketahui dan berbeda dengan Fattah-1.

2. Rudal Abu Mahdi

Diperkenalkan pada Agustus 2020, Abu Mahdi adalah rudal jelajah naval sepanjang 6 meter, lebar 0,55 meter, berat 1.650 kilogram dengan rentang sayap 3,1 meter dan hulu ledak bahan peledak tinggi seberat 410 kilogram.

Ditenagai oleh mesin turbojet Toloue, misil ini mampu terbang dengan kecepatan subsonik sekitar 900 km per jam. Abu Mahdi memiliki jangkauan lebih dari 1.000 km, nyaris tiga kali lipat generasi sebelumnya dan dilengkapi dengan pemandu berbasis satelit, serta radar aktif dan pasif.

VIVA Militer: Rudal jelajah Abu Mahdi Angkatan Bersenjata Iran

Photo :
  • alarabiya.net

Rudal Abu Mahdi dapat diluncurkan dari darat, kapal perang, atau dari jet tempur. Abu Mahdi menahbiskan Iran menjadi anggota kelompok kecil negara-negara yang memiliki kemampuan memproduksi rudal jelajah anti-kapal jarak jauh.

Belum diketahui berapa banyak rudal Abu Mahdi yang telah diproduksi oleh Iran. Yang jelas jika dikerahkan dalam jumlah besar, makan akan memberikan kendali penuh kepada militer Iran atas perairan Teluk Persia, Teluk Oman, dan hampir seluruh Laut Arab.

3. Drone Mohajer-10

Selain misil canggih, Iran juga jago melahirkan drone mematikan. Baik drone bertenaga roket dan turboprop, rekognisi, serangan jarak jauh, kamikaze, dan drone sayap terbang. Salah satu drone terbaru Iran adalah Mohajer-10. UAV multipurpose ini dirancang untuk misi pengawasan dan superioritas spektrum panjang.

VIVA Militer: Drone tempur Mohajer-6 Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC)

Photo :
  • Mehr News Agency

Diperkenalkan pada 2023, drone berukuran panjang 6,5x4,2x18,2 meter ini memiliki jangkauan operasional hingga 2.000 km, waktu daya tahan 24 jam, ketinggian terbang maksimum 7 km, dan kecepatan maksimum hingga 210 km per jam.

Drone Mohajer-10 memiliki kapasitas muatan 300 Kg dan dapat disesuaikan untuk membawa persenjataan maupun peralatan lain. Mohajer-10 adalah varian terbaru dari keluarga drone seri Mohajer sejak tahun 1980-an dan Perang Iran-Irak, di mana militer Republik Islam pertama kali menyadari pentingnya drone dalam peperangan modern.

4. Sevom Khordad

Kemampuan rudal dan drone Iran tidak akan banyak berarti tanpa kehadiran sistem pertahanan mumpuni. Oleh karena itu, Iran juga menciptakan sistem pertahanan udara untuk melindungi wilayahnya. Salah satu sistem pertahanan udara Iran adalah Sevom Khordad. Rudal pertahanan Sevom Khordad telah teruji di pertempuran nyata.

Salah satunya pada 20 Juni 2019, ketika drone mata-mata RQ-4A Global Hawk BAMS-D AS masuk ke wilayah udara Iran di atas Selat Hormuz. Secara otomatis, rudal pertahanan Sevom Khordad meluncur dan mengubah alutsista Amerika senilai USD180 juta itu menjadi barang rongsokan. Dari segi spesifikasi, Sevom Khordad dilengkapi rudal permukaan-ke-udara berbahan bakar padat Taer-2B buatan Iran yang dipandu radar.

Sistem pertahanan udara ini memiliki radar array berfase aktif X-band, radar surveilans array berfase S-band 3D, dan komputer penargetan yang dapat melacak hingga 100 target dalam jarak hingga 350 km dan menyerang empat di antaranya. Rudal Sevom Khordad memiliki jangkauan hingga 200 km dan dapat mencapai ketinggian 30 km.

Salah satu kendaraan tempur andalah Iran adalah Sayyad. Kendaraan lapis baja beroda rantai serbaguna ini dikembangkan oleh Organisasi Industri Pertahanan (DLO).

Kendaraan lapis baja ini dilengkapi senapan mesin Moharram 12,7 mm, peluncur misil anti-tank Toopan dengan jarak tembak 3,5 km dan muatan eksplosif tinggi atau muatan termobarik, atau peluncur roket 77 mm.

Mesin diesel Sayyad yang berkekuatan 610 daya kuda lebih dari cukup untuk membawanya dan muatan hingga 70 ton dengan kecepatan hingga 95 km per jam di jalan raya. Sayyad dirancang untuk operasi di wilayah gurun yang sulit dengan tanah pasir dan suhu tinggi, serta memiliki kemampuan menyeberangi rintangan air.

Kendaraan tempur ini mulai beroperasi sejak 2010. Iran diperkirakan memiliki 150 unit Sayyad dan terus memproduksinya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya