- VIVA/M Ali Wafa
Jakarta – Pemerintah China merespons positif Pemilihan Umum (Pemilu) di Indonesia yang digelar serentak 14 Februari 2024 berjalan dengan lancar. China menyatakan siap bekerja sama dengan pemerintahan yang baru.
Pernyataan tersebut menanggapi hasil pemilihan presiden dimana pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka unggul sementara memimpin hasil penghitungan cepat atau quick count.
"China ingin melanjutkan kerja sama dengan Indonesia untuk membangun relasi yang memiliki rasa saling percaya," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China dalam pernyataan tertulis dilansir Antara, Jumat 16 Februari 2024
China mengaku sangat menjaga hubungan baik dengan Indonesia. Mereka pun menyebut Indonesia sebagai adalah tetangga karib. "China sangat menjaga hubungan baik dengan Indonesia," ungkapnya
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China (MFA) Mao Ning.
- ANTARA/M. Irfan Ilmie
Dalam pernyataan tersebut, Otoritas Beijing menyatakan hubungan China-Indonesia dalam beberapa tahun terakhir telah mempertahankan momentum yang kuat dan membuka babak baru untuk bersama-sama membangun komunitas dengan masa depan bersama.
"China akan terus memperdalam kerja sama strategis secara menyeluruh dan mendorong hubungan China-Indonesia yang sehat dan stabil dalam jangka panjang dengan tema utama membangun komunitas yang memiliki masa depan bersama sehingga dapat menciptakan manfaat bagi kedua masyarakat," tulis pernyataan itu.
Diketahui, berdasarkan hasil sementara hitungan resmi atau real count KPU di 387.047 dari 823.236 TPS atau sekitar 47.02 persen (16/2 pukul 00.00 Wib), Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming mendapatkan 28.161.447 suara atau 56,95 persen
Disusul pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar mendapatkan 12.446.851 suara atau sebesar 25,17 persen. Sedangkan Ganjar Pranowo-Mahfud Md mendapat 8.840.280 suara atau sebesar 17,88 persen.
Sementara berdasarkan data quick count atau hitung cepat berbagai lembaga survei, Prabowo-Gibran memperoleh suara sekitar 58-59 persen.
DKPP Terima Ratusan Pengaduan Pelanggaran Kode Etik Penyelenggara Pemilu sepanjang 2024
DKPP menerima pengaduan dugaan pelanggaran Kode Etik Penyelenggara Pemilu sebanyak 233 aduan sepanjang penyelenggaraan pemilu sejak Januari hingga 7 Mei 2024.
