Hamas Peringatkan Israel Soal Operasi di Rafah: Tidak Ada Pembebasan Sandera

Tentara Israel saat melakukan operasi militer di Gaza, Palestina
Sumber :
  • AP Photo/Ariel Schalit

GazaHamas memperingatkan Israel pada Minggu, 11 Februari 2024,bahwa serangan darat di Rafah, yang dipenuhi pengungsi Gaza, akan membahayakan pembebasan sandera di masa depan.

Selain itu, Presiden AS Joe Biden juga mendesak perlindungan warga sipil di wilayah yang terkepung.

Pemerintah negara-negara asing, termasuk sekutu utama Israel, Amerika Serikat, dan kelompok-kelompok bantuan kemanusiaan telah menyuarakan keprihatinan mendalam atas janji Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk memperluas operasi ke wilayah Rafah.

Rafah, yang terletak di perbatasan dengan Mesir, tetap menjadi tempat perlindungan terakhir bagi warga Palestina yang melarikan diri dari pemboman tanpa henti Israel sejak 7 Oktober 2024.

“Setiap serangan yang dilakukan tentara pendudukan di kota Rafah akan menggagalkan perundingan pertukaran(sandera),” kata seorang pemimpin Hamas yang tidak mau disebutkan namanya.

Netanyahu diketahui telah memerintahkan pasukannya untuk bersiap memasuki kota Rafah, sehingga memicu kekhawatiran tentang dampaknya terhadap warga sipil yang mengungsi.

Biden juga sempat berbicara dengan Netanyahu melalui telepon dan mengatakan kepadanya bahwa kemajuan di Gaza tidak boleh dilanjutkan jika tidak ada rencana yang kredibel.

Miskin Siasat Perang, Netanyahu Dikritik Panglima Perang Israel

"Hal ini untuk menjamin keamanan orang-orang yang berlindung di sana," kata Gedung Putih, dikutip dari The Sundaily, Selasa, 13 Februari 2024.

Sekitar 1,4 juta warga Palestina memadati Rafah, banyak yang tinggal di tenda-tenda sementara makanan, air dan obat-obatan semakin langka.

Biden Sebut Gencatan Senjata Terwujud Jika Sandera Israel Dibebaskan, Begini Respons Hamas

Sebelumnya, Netanyahu telah mengatakan kepada stasiun televisi AS, ABC News, bahwa operasi Rafah akan terus dilakukan hingga Hamas tersingkir, dan ia menambahkan bahwa ia akan memberikan jalan yang aman bagi warga sipil yang ingin meninggalkan Rafah.

Ketika ditanya ke mana mereka bisa pergi, Netanyahu berkata, “Anda tahu, wilayah yang telah kami bersihkan di utara Rafah, banyak wilayah di sana. Namun, kami sedang menyusun rencana terperinci.”

Dubes Israel Robek Piagam PBB Pakai Mesin Penghancur Kertas saat Pidato
VIVA Militer: Tank Israel di Koridor perbatasan Gaza-Mesir

UEA Tidak Akan Berikan Perlindungan Bagi Israel Usai Perang di Gaza Berakhir

Uni Emirat Arab (UEA), menolak ajakan PM Israel, Benjamin Netanyahu untuk mengambil bagian dalam pemerintahan di Jalur Gaza jika Hamas dikalahkan.

img_title
VIVA.co.id
13 Mei 2024