Polisi Israel Akan Kerahkan Pasukan di Masjid Al-Aqsa Selama Bulan Ramadhan

Aparat Kepolisian Israel berjaga-jaga di Masjid Al Aqsha, Jerussalem Palestina
Sumber :
  • AP Photo/Mahmoud Illean

Tel Aviv – Polisi Israel telah mengusulkan untuk mengerahkan pasukan keamanan mereka di Masjid Al-Aqsa, di Yerusalem Timur selama bulan Ramadhan.

Ancam Israel, Jenderal Ali Belali Tunjukkan Deretan Senjata Pemusnah Iran

"Tindakan yang dilakukan selama bulan suci ini bertujuan untuk mengatasi pengibaran bendera Hamas dan hasutan," menurut sebuah laporan, dikutip dari Middle East Eye, Senin, 19 Februari 2024.

Polisi juga merekomendasikan penetapan batasan usia dan membatasi jumlah jamaah Palestina yang diperbolehkan mengakses kompleks masjid.

Parlemen Arab Desakkan Investigasi Internasional Kejahatan Israel di Gaza

Namun, usulan tersebut dilaporkan ditentang oleh dinas keamanan Israel, Shin Bet, yang memilih untuk siapapun dapat mengakses Masjid Al-Aqsa.

VIVA Militer: Pasukan Pertahanan Israel (IDF) di Kompleks Masjid Al-Aqsa

Photo :
  • Middle East Monitor
All of People in Gaza Drinking Unsafe Water, Health Ministry Says

Selama diskusi antara berbagai lembaga pemerintah mengenai masalah ini, para pejabat keamanan menyampaikan kekhawatiran bahwa Menteri Keamanan Nasional sayap kanan Itamar Ben Gvir akan mengambil keputusan yang dapat meningkatkan ketegangan di Tepi Barat dan Yerusalem Timur yang diduduki.

Pada hari Sabtu, 17 Februari 2024, Ben Gvir telah menyerukan larangan bagi warga Palestina untuk mengunjungi Masjid al-Aqsa selama Ramadhan, yang dimulai pada 10 Maret.

Penyiar Israel Channel 12 juga melaporkan bahwa Ben Gvir mendorong untuk melarang warga Palestina di Israel yang berusia di bawah 70 tahun memasuki kompleks tersebut.

Upaya untuk menghentikan serangan Israel yang telah berlangsung selama empat bulan di Jalur Gaza jelas-jelas diperumit oleh rencana Israel untuk melancarkan operasi militer di kota Rafah, tempat sekitar 1,5 juta orang mengungsi.

Prospek untuk gencatan senjata sebelum Ramadhan semakin meredup pada hari Minggu, ketika mediator Qatar mengatakan bahwa perundingan gencatan senjata terpisah menemui jalan buntu, sementara AS mengatakan bahwa mereka akan memveto kemungkinan pemungutan suara di Dewan Keamanan PBB mengenai resolusi minggu depan.

Selain risiko bahwa pembatasan terhadap Al-Aqsa dapat memicu kerusuhan di Tepi Barat yang diduduki, serangan terhadap Rafah menjelang Ramadhan dapat semakin memperburuk situasi.

Setidaknya 398 warga Palestina telah dibunuh oleh pasukan Israel atau pemukim di Tepi Barat dalam empat bulan terakhir, menurut Kementerian Kesehatan Palestina.

Serangan besar Israel terakhir di Gaza juga dipicu oleh ketegangan selama berminggu-minggu selama Ramadhan pada Mei 2021, di mana ratusan warga Palestina terluka saat pasukan keamanan Israel melakukan penggerebekan di Masjid Al-Aqsa.

Di lain sisi, Hamas telah meminta Israel menarik pasukan keamanannya dari kompleks tersebut, sebelum meluncurkan beberapa roketnya dari Gaza ke Israel.

Israel kemudian melancarkan serangan selama 11 hari di Jalur Gaza, dan menewaskan sedikitnya 260 orang serta menyebabkan kehancuran luas di wilayah kantong yang terkepung tersebut.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya