Jadi Ketua Dewan Keamanan PBB, Jepang Soroti Konflik Gaza

Tentara pasukan bela diri Jepang berpartisipasi dalam sebuah latihan untuk mengerahkan unit rudal Patriot Advanced Capability-3 (PAC-3).
Sumber :
  • Antara FOTO.

Toronto - Jepang mulai Jumat, 1 Maret 2024 bertindak sebagai Ketua Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB). Ada dua topik yang diusung Jepang sebagai agenda utama.

Pangeran MBS Bertemu Presiden Palestina, Ini yang Jadi Pembahasan

Dikutip dari Anadolu, Duta Besar Jepang untuk PBB Yamazaki Kazuyuki menjelaskan dua topik itu adalah pembatasan kepemilikan senjata nuklir dan pembangunan perdamaian dalam pencegahan konflik.

Kazuyuki mengatakan terkait konflik Gaza, Dewan Keamanan akan menggelar sidang pada Kamis, 7 Maret 2024 dengan sesi membahas soal Timur Tengah.

Ribuan Warga Israel Unjuk Rasa di Ibu Kota, Minta Netanyahu Bebaskan Sandera

Dia menuturkan tema sidang itu sebagai "peluang bagi Dewan Keamanan untuk membahas masalah-masalah yang berhubungan dengan Gaza."

Suasana sidang Dewan Keamanan PBB di New York, AS.

Photo :
  • ANTARA/REUTERS/HO
Partai Gelora Tolak PKS, Partai Koalisi Serahkan Keputusan Akhir di Prabowo Subianto

Lantas, ditanya soal pelanggaran Israel terhadap resolusi Mahkamah Internasional, Kazuyuki bilang Jepang tak akan tinggal diam.

Ia menuturkan mesti menahan diri agar tak beri penilaian hukum secara spesifik pada persoalan Gaza.

Kazuyuki menyinggung insiden yang terjadi di Gaza selama ini sebagai peristiwa sangat tragis.

Namun, menurut dia, Israel juga punya hak untuk melindungi rakyatnya. Tapi, cara Israel dengan sambil mematuhi aturan internasional serta hukum kemanusiaan internasional sebagai negara anggota.

Dia juga menyampaikan kegiatan Badan PBB untuk urusan Pekerjaan dan Pemulihan bagi Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA) sangat penting dan diperlukan.

Ia menaruh harapan terkait kepercayaan pada UNRWA akan terbangun kembali sesegera mungkin.

Militer Israel sejauh ini terus melancarkan serangan ke Jalur Gaza. Langkah Israel itu dilakukan sejak kelompok perlawanan Palestina, Hamas, menyerbu Israel pada 7 Oktober 2023.

Menurut otoritas Israel, serbuan Hamas menewaskan hampir 1.200 warganya. Sementara, agresi militer Israel sudah menewaskan sedikitnya 30.228 warga Palestina dan melukai 71.377 lainnya.

Langkah Israel itu memicu kehancuran yang terjadi di mana-mana. Salah satu dampaknya yaitu kebutuhan pokok menjadi terbatas. (Ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya