Israel Klaim Ratusan Warga Palestina Tewas karena Terinjak saat Tunggu Bantuan, Bukan Ditembak

Warga Gaza Berlarian Setelah Israel Tembaki Truk Bantuan Kemanusiaan (Doc: MEMO)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Natania Longdong

Tel Aviv – Militer Israel membantah bahwa pihaknya menembaki warga Palestina hingga tewas pada pekan lalu, ketika kerumunan orang berkumpul di dekat konvoi bantuan di Gaza.

Menteri Kontroversial Israel Kecelakaan, Mobilnya Terbalik Usai Terobos Lampu Merah

Israel mengatakan bahwa tewasnya warga Gaza dikarenakan terinjak-injak. Tetapi, pejabat kesehatan setempat mengatakan korban yang dibawa ke rumah sakit terkena amunisi kaliber besar.

Tekanan meningkat terhadap Israel atas kematian ratusan warga Palestina dalam insiden di Jalur Gaz, pada hari Kamis, 29 Februari 2024, di mana massa sedang menunggu truk bantuan kemanusiaan, namun tentara Israel justru melepaskan tembakan.

Baba Vanga Ramal Perang Dunia III Akan Terjadi, Gegara Konflik Iran-Israel?

Warga Palestina Tewas (Doc: ANews)

Photo :
  • VIVA.co.id/Natania Longdong

Akibat dari insiden itu, beberapa negara mendukung seruan PBB untuk melakukan penyelidikan.

Kampus-kampus di Amerika Serikat Banyak Demo, PM Israel Merasakan Ini

Sebelumnya, pejabat kesehatan Palestina mengatakan lebih dari 100 orang tewas dalam insiden dini hari itu, sebagian besar dari mereka ditembak oleh pasukan Israel.

Di lain sisi, para pejabat Israel menolak daftar ratusan korban jiwa yang diberikan oleh Palestina, namun belum memberikan perkiraan mereka sendiri atas jumlah korban tewas dalam insiden tersebut.

Juru bicara utama militer Israel Laksamana Muda Daniel Hagari mengumumkan hasil tinjauan awal, yang mengklaim bahwa sebagian besar korban tewas terinjak-injak ketika massa menyerbu truk bantuan.

Selain itu, menurutnya, beberapa orang terkena serangan ketika tentara menembaki orang-orang yang mendekati mereka dengan dalih ancaman secara langsung pada tentara Israel.

“Setelah tembakan peringatan dilepaskan untuk membubarkan penyerbuan dan setelah pasukan kami mulai mundur, beberapa penjarah mendekati pasukan kami dan memberikan ancaman langsung kepada mereka. Berdasarkan pemeriksaan awal, tentara menyerang beberapa orang,” kata Hagari.

Di lain sisi, Muatasem Salah, anggota Komite Darurat Kementerian Kesehatan di Gaza, mengatakan ada lebih dari 1.000 korban, tewas dan terluka akibat insiden tersebut, namun ia menolak temuan tinjauan Israel.

“Setiap upaya untuk mengklaim bahwa orang-orang menjadi martir karena kepadatan penduduk atau terinjak-injak adalah tindakan yang tidak benar. Yang terluka dan syahid adalah akibat ditembak dengan peluru kaliber berat,” katanya, dikutip dari Alarabiya, Senin, 4 Maret 2024.

Rafah, Gaza

Photo :
  • Al Jazeera

Banyak sekutu terdekat Israel, termasuk Amerika Serikat, menyerukan penyelidikan atas insiden tersebut, yang menggarisbawahi krisis kemanusiaan yang mengerikan di Gaza dan kondisi yang semakin kacau, di mana sejumlah kecil bantuan yang mencapai daerah kantong tersebut didistribusikan.

Organisasi bantuan internasional juga telah memperingatkan bahwa ratusan ribu orang di Gaza menghadapi ancaman kelaparan, sekitar lima bulan setelah pasukan Israel melancarkan invasi pada 7 Oktober lalu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya