Peluncuran Rudal Balistik India di Teluk Benggala 'Paksa' Lion Air Mendarat di Kualanamu

Militer India melakukan uji coba rudal Agni-5 di Teluk Benggala
Sumber :
  • X @DRDO_India

India – Sri Lanka mengumumkan pemberitahuan resmi (NOTAM) terkait perubahan waktu penutupan sementara wilayah udara di negara tersebut pada Senin, 11 Maret 2024. 

Viral Seorang Pilot Lamar Pramugari di Dalam Sebuah Penerbangan

Buntut dari penutupan itu, pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT-106 yang membawa jemaah umrah dari Surabaya menuju Jeddah terpaksa melakukan pengalihan pendaratan ke Bandar Udara Internasional Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara, Senin malam. 

Peristiwa itu pun sempat viral di media sosial, dimana pesawat Lion Air JT-106 terpaksa melakukan holding atau terbang mengelilingi wilayah udara Kota Binjai, Sumatera Utara.

INACA Tak Setuju Iuran Pariwisata Masuk Dalam Komponen Tiket Pesawat, Ini Alasannya

Holding ini dilakukan untuk beberapa waktu dengan tujuan mengurangi berat pesawat melalui pemakaian avtur atau bahan bakar, sampai akhirnya mendarat dengan selamat di Bandara Kualanamu.

Pesawat Lion Air JT-106 terdampak NOTAM larangan terbang otoritas Sri Lanka

Photo :
  • tvOne
Suzuki Siap Jual Motor Listrik Murah dengan Desain Retro, Intip Bocorannya

Dilansir NDTV, Selasa, 12 Maret 2024, penutupan wilayah udara Sri Lanka menyusul uji coba rudal Agni-5 oleh militer India di lepas pantai Visakhapatnam pada Senin, 11 Maret 2024.

Rudal Agni-5 dikembangkan secara lokal dengan teknologi Multiple Independently Targetable Re-entry Sasakyan (MIRV). Uji terbang bernama Mission Divyastra dilakukan dari Pulau Dr APJ Abdul Kalam di Odisha.

Agni-5 merupakan jenis rudal balistik antarbenua berkemampuan nuklir berbasis darat yang dikembangkan oleh Organisasi Penelitian dan Pengembangan Pertahanan (DRDO) India. Rudal ini memiliki jangkauan 7.000 Km lebih.

Menjelang pengujian, peringatan NOTAM dikeluarkan minggu lalu. NOTAM merupakan pemberitahuan atau peringatan kepada penerbang untuk menetapkan suatu daerah sebagai zona larangan terbang. 

NOTAM tersebut ditujukan penerbangan di wilayah udara Teluk Benggala, yang dinilai sebagai wilayah yang jelas terdampak dalam rencana uji coba rudal yang dapat dilakukan kapan saja antara tanggal 11 dan 16 Maret. 

Zona larangan terbang yang ditetapkan dalam peringatan NOTAM ini mencakup wilayah sepanjang 3.500 kilometer, hingga selatan Teluk Benggala.

Sebelumnya, Corporate Communications Strategic of Lion Air Danang Mandala Prihantoro mengatakan pesawat Lion Air nomor penerbangan JT-106  mengalihkan pendaratan ke Bandara Internasional Kualanamu di Deli Serdang, karena perubahan waktu pemberitahuan resmi (NOTAM) dari otoritas di Sri Lanka.

Pihaknya menjelaskan pengalihan pendaratan kepada bandar udara alternatif ini merupakan prosedur standar operasional penerbangan guna memastikan keamanan dan keselamatan penerbangan. "Pengalihan pendaratan di Bandar Udara Internasional Kualanamu ini, bukan disebabkan oleh masalah teknis pesawat," tegas Danang.

Setelah melakukan pendaratan dengan selamat di Bandar Udara Internasional Kualanamu, rencananya pesawat akan melanjutkan penerbangan sekiranya Bandara di Colombo, Sri Lanka, dibuka kembali dan dianggap aman untuk dilayani.

"Seluruh prosedur yang diambil ini menunjukkan komitmen Lion Air dalam menjaga keselamatan penumpang dan kru pesawat," ungkap Danang.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya