Alasan Mike Pence Ogah Dukung Donald Trump di Pilpres AS 2024

Eks Wakil Presiden Amerika Serikat, Mike Pence.
Sumber :

Indiana - Eks Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Mike Pence menegaskan sikap politiknya yang tak mau berlabuh dukung Donald Trump di Pemilu Presiden atau Pilpres AS tahun ini. Langkah Pence itu jadi sorotan karena Trump notabena adalah mantan atasannya.

Kasus Uang Tutup Mulut Donald Trump Seret Nama Karen McDougal, Siapa Dia?

Bagi dia, sikapnya tersebut yang ogah dukung Trump dalam kontestasi pilpres tak mengejutkan

“Seharusnya tidak mengejutkan bahwa saya tidak akan mendukung Donald Trump tahun ini,” kata Pence kepada Fox News dikutip dari The Guardian, Minggu, 17 Maret 2024.

Amicus Curiae Cuma Terakhir untuk Bentuk Opini dan Pengaruhi Hakim MK, Menurut Pengamat

Pence yang juga mantan Gubernur Indiana itu menjelaskan alasan krusialnya yang tak dukung Trump. Ia merasa kecewa dengan insiden serangan ke Gedung Capitol AS, Washington yang dilakukan pendukung Trump pada 6 Januari 2021.

VIVA Militer: Presiden Amerika Serikat ke-45, Donald Trump

Photo :
  • nbcnews.com
Pemerintah Harus Antisipasi Kebijakan Ekonomi-Politik Imbas Perang Iran-Israel

Saat itu, ada teriakan dari pendukung Trump agar Pence dihukum gantung. Insiden itu dinilai mengancam kesemalatan nyawa Pence.

Trump diduga menyampaikan ke pendukungnya bahwa Pence layak digantung lantaran menolak memblokir sertifikasi pemilu untuk Joe Biden pada 2020.

Pence saat ini juga sudah berani bandingkan perbedaan kebijakan dengan Trump pasca dapat nominasi dari Partai Republik. Meski saat ini dirinya terseret masalah hukum dengan beberapa dakwaan.

Dia mengaku bangga dengan catatan pencapaian pemerintahan AS.

"Ini catatan konservatif yang membuat Amerika lebih makmur, lebih aman. Dan, melihat kaum konservatif diangkat ke pengadilan di dunia yang lebih damai," sebut Wakil Presiden ke-48 AS itu.

Lebih lanjut, dia menyinggung ada perbedaan besar antara dirinya dengan Trump. Perbedaan itu salah satunya terkait peristiwa serangan Capitol pada 6 Januari 2021.

Dia lalu mengkritik Trump sebagai figur yang meninggalkan komitmen. “Saya telah melihat dia mulai menghindar dari komitmen terhadap kesucian hidup manusia,” sebut politikus 64 tahun itu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya