Dukung Kemerdekaan Palestina, Kanada Ogah Jual Senjata ke Israel

Menlu Kanada Melanie Joly (Doc: Anadolu Ajansi)
Sumber :
  • VIVA/Natania Longdong

Ottawa – Menteri Luar Negeri Kanada, Melanie Joly, mengatakan pada Selasa, 19 Maret 2024, bahwa pihaknya akan melarang semua pengiriman dan penjualan senjata ke Israel.

Menteri Kontroversial Israel Kecelakaan, Mobilnya Terbalik Usai Terobos Lampu Merah

Langkah ini dilakukan setelah anggota parlemen memberikan suara 204 - 117, mendukung mosi tidak mengikat untuk menghentikan penjualan senjata setelah perdebatan panjang pada hari Senin, 18 Maret 2024.

“Ini adalah hal yang nyata,” kata Joly, dikutip dari Anadolu Ajansi, Rabu, 20 Maret 2024.

Kisah Nyata di Balik Rumah Bagus Pasukan Tengkorak dan Hadiah 5 Miliar dari Jenderal TNI Maruli

Menlu Kanada Melanie Joly (Doc: AP Photo)

Photo :
  • VIVA.co.id/Natania Longdong

"Usulan awalnya adalah penangguhan penjualan senjata tetapi diubah menjadi larangan langsung," tambahnya.

Innalillahi, Prajurit Terbaik TNI Angkatan Darat Meninggal Dunia Tersambar Petir

Aturan itu termasuk dalam mosi tersebut adalah klausul yang menyerukan dukungan terhadap pendirian Negara Palestina, bersama dengan mitra internasional Kanada.

Kanada juga sebelumnya telah memberlakukan penangguhan sementara izin ekspor barang dan teknologi militer ke Israel.

Namun, terdapat kebingungan sebelumnya karena Urusan Global Kanada terus menerima permohonan ekspor senjata ke Israel dan permohonan tersebut ditinjau berdasarkan kasus per kasus.

Meski demikian, Joly bersikeras bahwa setelah pemungutan suara hari Senin, yang menyerukan pelarangan senjata, pemerintah memutuskan untuk menepati janjinya.

Bendera Kanada

Photo :

Menteri Pertahanan Bill Blair mengatakan Joly akan memutuskan bagaimana larangan tersebut ditegakkan.

“Ada sejumlah kontrak yang sudah ada, tapi ini adalah landasan ke depan, saya pikir begitulah pandangan menteri,” ucap Blair.

“Ada banyak kekhawatiran yang diungkapkan sehubungan dengan penjualan peralatan militer yang mematikan ke Israel selama konflik.”

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya