Gempa di Taiwan, 18 Orang Masih Hilang

Bangunan rubuh di Taiwan usai dilanda gempa
Sumber :
  • TVBS

Taipei – Tim penyelamat Taiwan mencari 18 orang yang masih hilang, pada Jumat, 5 April 2025, setelah gempa berkekuatan 7,2 skala Richter melanda pegunungan dan pantai timur yang indah di pulau itu.

Gempa Vulkanik Gunung Ruang Fluktuatif Cenderung Menurun, Menurut Balai Pemantauan

Gempa bumi yang terjadi pada Rabu lalu, 3 April 2024, di wilayah Hualien, wilayah berpenduduk jarang di Taiwan timur, telah menewaskan 10 orang, dan menyebabkan ratusan orang terdampar di taman nasional ketika batu-batu besar berjatuhan dari pegunungan, dan memutus jalan.

Pemadam kebakaran Taiwan menyebutkan jumlah orang yang masih hilang sebanyak 18 orang, termasuk empat orang asing yang sebelumnya terdaftar sebagai orang India, Kanada, dan Australia yang lokasinya tidak diketahui.

Detik-detik Menegangkan Pria Ini Selamat dari Tembok Runtuh Akibat Gempa Garut

Gedung di Hualien, timur Taiwan miring akibat diguncang gempa magnitudo 7,5

Photo :
  • TVBS via AP

"Enam orang lainnya hilang di jalur pendakian, dan tim penyelamat beranggotakan 45 orang sedang berusaha menghubungi mereka," kata pemadam kebakaran, dikutip dari Channel News Asia.

Update Dampak Gempa Garut: 131 Rumah Rusak di 50 Desa

Tim penyelamat telah memastikan bahwa sekitar 400 orang yang dievakuasi di sebuah hotel mewah di taman nasional Ngarai Taroko dalam keadaan selamat, dan telah menggunakan helikopter untuk membawa perbekalan dan mengevakuasi mereka yang terluka.

"Kami sedang memperkirakan kemungkinan hujan hari ini, jadi rekan SAR kami akan dilengkapi dengan perlengkapan hujan. Namun, hujan meningkatkan risiko jatuhnya batu dan tanah longsor, yang saat ini merupakan tantangan terbesar yang kami hadapi,” kata Su Yu-ming, kapten tim pencarian dan penyelamatan kota Kaohsiung.

“Faktor-faktor ini tidak dapat diprediksi, yang berarti kami tidak dapat memastikan jumlah hari yang diperlukan untuk operasi pencarian dan penyelamatan saat ini.”

Sekelompok 50 pekerja yang sedang dalam perjalanan menuju hotel dan terjebak di jalan kini sebagian besar aman.

"Beruntung saya bisa selamat dari musibah ini. Kami ketakutan, apalagi saat gempa pertama kali terjadi, kami pikir semuanya sudah selesai, semuanya sudah selesai," ucap David Chen, seorang manajer keamanan di hotel tersebut, setelah dia diselamatkan pada hari Kamis.

Bangunan di Taiwan Setelah Gempa Terjadi (Doc: AP Photo)

Photo :
  • VIVA.co.id/Natania Longdong

“Saat kami berangkat, bebatuan masih berjatuhan. Kami harus melewati celah di antara bebatuan yang berjatuhan, dengan tim SAR berada di depan,” tambahnya.

Ibu Chen yang berusia 85 tahun mengungkapkan kelegaannya dengan air mata mengalir di wajahnya saat mereka bertemu kembali. Untuk beberapa waktu, keluarga tersebut tidak mengetahui apakah Chen selamat dari bencana tersebut.

"Saya senang melihatnya. Saya senang ketika dia kembali. Saya tidak tidur sama sekali tadi malam dan tidak bisa makan apa pun," kata ibunya, Chen Lan-chih.

Diketahui, sekitar 50 gempa susulan mengguncang Hualien semalam, beberapa di antaranya terasa di ibu kota Taipei.

Gempa bumi terjadi sehari sebelum Taiwan memulai liburan panjang akhir pekan untuk festival pembersihan makam tradisional, ketika warga Taiwan pulang ke rumah untuk merawat kuburan leluhur.

Banyak orang lain yang pergi ke lokasi wisata, seperti Hualien, tujuan wisata yang sangat populer karena keindahannya yang terjal.

Namun, gempa bumi merupakan pukulan besar bagi Hualien, dengan pembatalan pemesanan, kata beberapa pemilik bisnis.

Sebagai informasi, Taiwan terletak di dekat persimpangan dua lempeng tektonik dan rentan terhadap gempa bumi.

Lebih dari 100 orang tewas dalam gempa di Taiwan selatan pada tahun 2016, sementara gempa berkekuatan 7,3 skala Richter menewaskan lebih dari 2.000 orang pada tahun 1999.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya