Iran Ancam Yordania Jadi Target Berikutnya Jika Bantu Israel
- tangkapan layar
Teheran – Iran membeberkan bahwa Yordania akan menjadi target berikutnya jika negara tersebut bekerja sama dengan Israel, di tengah serangan rudal dan drone Iran terhadap Israel.
Menurut dua sumber keamanan regional, jet Yordania menembak jatuh puluhan drone Iran yang terbang melintasi wilayah Yordania utara dan tengah menuju ke Israel.
"Militer Iran dengan hati-hati memantau pergerakan Yordania selama serangan hukuman terhadap rezim Zionis, dan jika Yordania melakukan intervensi, maka Yordania akan menjadi target berikutnya,” kata sumber informasi di angkatan bersenjata Iran, dikutip dari Alarabiya, Senin 15 April 2024.
“Peringatan yang diperlukan telah diberikan kepada Yordania dan negara-negara regional lainnya sebelum operasi tersebut,” kata orang tersebut, yang dekat dengan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran.
Menurut dua sumber regional, drone tersebut dijatuhkan di udara di Lembah Yordan sisi Yordania dan sedang menuju ke arah Yerusalem. Lainnya dicegat di dekat perbatasan Irak-Suriah. Mereka tidak memberikan rincian lebih lanjut.
Dua sumber keamanan regional mengatakan pada Sabtu malam, 13 April 2024, bahwa pertahanan udara Yordania siap mencegat dan menembak jatuh drone atau pesawat Iran yang melanggar wilayah udaranya.
Mereka mengatakan tentara juga dalam keadaan siaga tinggi dan sistem radar memantau setiap aktivitas drone yang datang dari arah Irak dan Suriah.
Sumber keamanan mengatakan angkatan udara negara itu mengintensifkan penerbangan pengintaian.
Yordania sebelumnya mengatakan pihaknya menutup wilayah udaranya mulai Sabtu malam untuk semua pesawat yang masuk, berangkat, dan transit. Hal ini menurut para pejabat adalah tindakan pencegahan jika terjadi serangan Iran melintasi perbatasannya.
“Pihak berwenang terkait mengambil keputusan untuk menutup wilayah udara untuk alasan pencegahan karena situasi keamanan di sekitarnya,” kata juru bicara pemerintah Yordania, Muhannad Mubaideen.
Mubaideen juga membantah laporan media bahwa kerajaan telah mengumumkan keadaan darurat, dan menambahkan bahwa laporan tersebut tidak berdasar dan tidak ada alasan untuk khawatir di antara warganya.
Yordania bertetangga dengan Suriah dan Irak, keduanya merupakan negara tempat pasukan proksi Iran beroperasi dan juga bersebelahan dengan Israel dan Tepi Barat yang diduduki Israel.
Mereka telah menyaksikan perang Israel melawan kelompok Palestina Hamas, sekutu Iran lainnya, dengan meningkatnya kekhawatiran karena takut terjebak dalam baku tembak.
Akhir tahun lalu, Amman meminta Washington untuk mengerahkan sistem pertahanan udara Patriot ke Yordania untuk meningkatkan pertahanan perbatasannya.
Para pejabat mengatakan Pentagon telah meningkatkan bantuan militernya kepada kerajaan tersebut, sekutu utama regional, di mana ratusan tentara AS bermarkas dan mengadakan latihan ekstensif dengan tentara sepanjang tahun.
Pada Januari, tiga anggota militer AS tewas dan puluhan lainnya terluka dalam serangan pesawat tak berawak oleh militan yang didukung Iran terhadap pasukan AS di timur laut Yordania dekat perbatasan Suriah.
Ini adalah serangan mematikan pertama terhadap pasukan AS sejak perang Israel-Hamas meletus pada bulan Oktober, dan menandai peningkatan besar ketegangan yang melanda Timur Tengah.