Rusia Bela Serangan Iran ke Israel: Mereka Berhak Membela Diri
- Iranian Presidency Office via AP
Moskow – Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan bahwa serangan Iran terhadap Israel merupakan bentuk pembelaan diri Iran berdasarkan Pasal 51 Piagam PBB, setelah serangan pihak Israel terhadap Konsulat Iran di Damaskus pada dua pekan lalu. 12 orang dikabarkan tewas dalam serangan Israel di ibu kota Suriah tersebut, termasuk seorang Jenderal senior Iran.
Kementerian Rusia tersebut mengatakan bahwa karena posisi yang diadopsi oleh negara-negara Barat, Dewan Keamanan tidak dapat memberikan tanggapan yang tepat terhadap serangan Israel terhadap misi konsuler Iran.
“Kami mengungkapkan keprihatinan kami yang luar biasa terhadap eskalasi berbahaya lainnya di kawasan Timur Tengah,” tambahnya. “Kami telah berulang kali memperingatkan bahwa banyaknya krisis yang belum terselesaikan di Timur Tengah, terutama di bidang konflik Palestina-Israel, yang seringkali dipicu oleh tindakan provokatif dan tidak bertanggung jawab, akan memperburuk ketegangan,” ujar mereka, melansir Middle East Monitor, Selasa, 16 April 2024.
Kementerian Rusia meminta semua pihak yang terlibat dalam konflik untuk menahan diri dan mengharapkan negara-negara di Kawasan Timur Tengah untuk menyelesaikan masalah yang ada melalui cara politik dan diplomatik. “Kami yakin penting bagi para pemain internasional yang berpikiran konstruktif untuk berkontribusi dalam upaya ini.”
Warga negara Rusia yang tinggal di Israel dan negara-negara tetangga, terutama Yordania, Lebanon dan Suriah, didorong oleh kementerian untuk mengikuti laporan media dan rekomendasi praktis yang diposting di situs resminya.
Seperti diketahui, Iran melancarkan serangan drone dan rudal terhadap Israel pada Sabtu malam waktu setempat sebagai pembalasan atas serangan udara di Damaskus, Suriah yang menewaskan seorang jenderal penting Iran dan 11 orang lainnya. “Lebih dari 200 drone, rudal jelajah, dan rudal balistik ditembakkan dari Iran,” kata juru bicara IDF Laksamana Muda Daniel Hagari.