Rusia Kirim Kapal Perang Rudal Supersonik untuk Lindungi Iran dari Serangan Musuh

VIVA Militer: Kapal perang Cesar Kunikov (BDK-64) Angkatan Laut Rusia
Sumber :
  • rtlnieuws.nl

Jakarta – Baru-baru ini Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Iran telah melakukan operasi militer yang belum pernah terjadi sebelumnya sebagai tanggapan terhadap serangan teroris rezim Israel terhadap konsulat Iran di ibu kota Suriah, Damaskus pada tanggal 1 April lalu. 

Hamas Melunak, Setujui Konflik dengan Israel Pakai Solusi Ini

Serangan Israel terhadap Konsulat Iran di Damaskus tersebut menewaskan seorang Brigadir Jenderal Mohammed Reza Zahedi, komandan senior Pasukan Quds IRGC, wakilnya, Jenderal Mohammad Hadi Haji Rahimi, dan lima perwira militer lainnya.

Akibatnya, serangan balasan terhadap Israel pun terjadi setelah dua minggu Iran bersabar sembari mempersiapkan rencana strategis dan cermat serta pelaksanaan yang sempurna untuk menjatuhkan rezim dan pendukung Barat untuk Israel. 

Korut Kirim Utusan ke Iran, Kira-kira Ini yang Dibahas

VIVA Militer: Kapal perang Cesar Kunikov (BDK-64) Angkatan Laut Rusia

Photo :
  • rtlnieuws.nl

Kini, Rusia mengirimkan kapal yang dilengkapi dengan rudal supersonik Kinzhal yang telah memasuki Laut Mediterania melalui Terusan Suez sebagai bagian dari rencana latihan angkatan laut. Namun, momen ini dituduh karena Rusia ingin melindungi Iran. 

Pejabat Israel dan Mesir Bertemu Diam-diam, Bahas Operasi Militer di Rafah

"Kapten kapal Marshal Shaposhnikov, akan terus melaksanakan tugas yang diberikan berdasarkan rencana ekspedisi," demikian keterangan Kementerian Pertahanan Rusia, dilansir Al Jazeera pada Selasa, 16 April 2024. 

Kehadiran kapal perang Rusia tersebut diperkirakan bakal memasuki kawasan Timur Tengah. Sebab, Rusia memiliki keberpihakan yang mendalam dengan Iran yang saat ini tengah melancarkan serangan terhadap Israel. 

Presiden Iran, Ebrahim Raisi

Photo :
  • X

Hal ini juga tentu saja membuat kondisi semakin panas karena Amerika Serikat mempunyai banyak kapal perang yang saat ini ditempatkan di Timur Tengah. Ancaman perang besar pun semakin menghantui Timur Tengah. 

Apalagi, pekan lalu Kremlin menyerukan supaya negara di Timur Tengah untuk menahan diri dan mencegah kawasan tersebut terjerumus ke dalam kekacauan setelah ketegangan meningkat akibat serangan serangan udara mematikan Israel terhadap konsulat Iran di Damaskus. 

“Saat ini sangat penting bagi semua orang untuk menahan diri agar tidak mengarah pada destabilisasi situasi di kawasan, yang tidak menunjukkan stabilitas dan prediktabilitas,” kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya