Malaysia Evakuasi 6.800 Orang, Indonesia 836
- VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis
VIVAnews - Malaysia menggelar operasi besar-besaran menyelamatkan warganya di Mesir. Sampai Sabtu 5 Februari 2011 ini, Malaysia sudah mengevakuasi 6.800 warganya dari Mesir.
Perdana Menteri Malaysia Najib Tun Razak memastikan semua evakuasi ini ditanggung Pemerintah. "Orang tua tak perlu membayar apa pun," kata Najib dilansir Bernama, hari ini.
Najib menyatakan, operasi penyelamatan ini merupakan terbesar dalam sejarah Malaysia. Karena itu, Pemerintah yang mengerahkan Angkatan Udara bekerja sama dengan Tabung Haji, Malaysia Airlines dan AirAsia.
"Kami punya anggaran kasar, namun saya harus berdiskusi dulu dengan pihak-pihak yang terlibat," kata Najib.
Sampai hari ini, Malaysia telah mengeluarkan 6.800 warga negaranya dari Mesir. Berbeda dengan Indonesia yang langsung mengevakuasi warganya dari Mesir ke Indonesia, Malaysia memilih mengungsikan mereka ke Jeddah, Arab Saudi. Hari ini saja, Malaysia menerbangkan 14 penerbangan membawa 3.500 warganya.
"Jika kami menerbangkan langsung ke Kuala Lumpur, itu artinya pesawat harus melakukan penerbangan jarak jauh yang makan waktu. Tak adil bagi yang tertinggal di Mesir," katanya. "Akan ada ketidakpuasan bagi mereka yang tertinggal."
Di Jeddah, Pangeran Arab Saudi, Turki Abdullah Al Saud, telah menggratiskan dua pesawat Boeing 747 membawa warga Malaysia dari Jeddah ke Kuala Lumpur. Najib menyampaikan, Malaysia mengucapkan terima kasih kepada Kerajaan Arab Saudi yang membolehkan pesawat-pesawat Malaysia mendarat di sana.
Indonesia memilih menerbangkan langsung warganya dari Mesir ke Jakarta. Rute itu baru berhasil mengevakuasi 836 warga dalam dua kali penerbangan. Pesawat untuk evakuasi ketiga, baru dikirim lagi Sabtu malam ini ke Mesir. Pesawat itu sekaligus membawa bahan makanan.(np)