Demo Landa Bahrain, Polisi Serbu Pemrotes

Demonstrasi rakyat Bahrain di Kota Manama
Sumber :
  • AP Photo/Hasan Jamali

VIVAnews - Demonstran yang berkumpul dan mendirikan tenda di Alun-alun Mutiara Kota Manama, Bahrain, dikagetkan serbuan ratusan aparat keamanan. Berperangkat lengkap, aparat keamanan melemparkan gas air mata dan menembakkan peluru karet ke arah para demonstran.

Stasiun berita CNN melaporkan bahwa serangan aparat keamanan itu dilakukan pada Kamis, 17 Februari 2011, pukul 03.30 pagi waktu setempat. Tanpa peringatan sebelumnya, petugas keamanan berhelm putih berjibaku dengan para demonstran, berusaha membubarkan mereka dari alun-alun tersebut.

Alun-alun Mutiara menjadi titik kumpul para demonstran sejak dua hari lalu ketika bentrokan pertama antara demonstran dan aparat keamanan pecah, menewaskan dua orang. Rabu, 16 Februari 2011, ribuan orang berkumpul di jalan melakukan pawai sembari mengusung jenazah seorang korban tewas menuju pemakaman.

Dukcapil DKI Catat Ratusan Ribu Warga Pemegang KTP Jakarta Tinggal di Bodetabek

Kelompok HAM mengatakan korban terakhir tewas ditembak oleh aparat keamanan dengan peluru pellet saat menghadiri pemakaman korban tewas sebelumnya. 

Menurut kantor berita Associated Press, aparat keamanan pada Kamis pagi menghancurkan tenda-tenda and poster-poster anti pemerintahan yang telah berdiri beberapa hari sebelumnya. Demonstran yang tidak siap lari kocar-kacir menghindari tembakan peluru karet aparat maupun gas air mata. Aparat mengejar para demonstran hingga ke tepi jalan. Belum diperoleh data berapa orang yang ditahan oleh aparat, maupun adanya korban luka atau tewas.

Demonstrasi Bahrain yang dimulai pada Senin, 14 Februari 2011, menuntut pemerintah membuka lapangan pekerjaan dan perumahan baru. Mereka juga menuntut pemerintah menghentikan tawaran kewarganegaraan Bahrain untuk warga Sunni di seluruh Timur Tengah, yang disebut demonstran adalah langkah pemerintah untuk mengimbangi umat Syi'ah yang mencakup 70 persen populasi Bahrain.

Demonstran juga menuntut dibebaskannya tahanan politik, pemilihan kabinet dan pencopotan Perdana Menteri Sheik Khalifa bin Salman Al Khalifa. Demonstran menganggap pemerintahan saat ini sarat budaya korupsi. (kd)

Ustaz Khalid Basalamah: Orangtua Gak Wajib Kasih Nafkah ke Anak Laki-laki Jika Sudah Baliqh
Ketua Komisi II DPR RI, Ahmad Doli Kurnia

Peran Presiden Salurkan Bansos, Lembaga Kepresidenan Masuk Kajian Revisi UU Pemilu

Ketua Komisi II DPR RI Ahmad Doli Kurnia menyebut lembaga kepresidenan masuk dalam kajian revisi UU tentang Pemilu.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024