Khadafi Muncul di Siaran Televisi Libya

Muammar Khadafi Pemimpin Libya
Sumber :
  • AP Photo

VIVAnews - Pemimpin Libya, Muammar Khadafi, dilaporkan lolos pada penyerangan yang menewaskan putranya awal Mei lalu. Pada sebuah siaran televisi, Khadafi  terlihat segar bugar. Ia tengah mengadakan pembicaraan dengan para tetua suku pendukungnya.

Dilansir dari laman CNN, stasiun televisi pemerintah Libya menayangkan rekaman itu pada Rabu malam, 11 Mei 2011.  Khadafi terlihat mengenakan kaca mata hitam dan baju berwarna gelap. Sedangkan para tetua suku  mengenakan jas. Ini adalah kemunculan pertama Khadafi sejak 30 April lalu.

"Pemimpin kita bertemu dengan para tetua adat di Tripoli beberapa jam lalu, ini membuktikan kegigihan dan ketekunan Libya dan pemimpinnya. Insya Allah, mereka akan menang," ujar pembawa acara dalam siaran televisi tersebut.

Pada siaran televisi tersebut, terlihat lebih dari 12 orang tetua adat yang hadir. Menurut sumber pemerintah Libya, pertemuan itu dilakukan di Hotel Rixos. Hotel ini adalah tempat menginap beberapa wartawan asing, termasuk CNN.

Turnamen Internasional: Persija dan PSIS Hadapi 2 Klub Liga Malayisa di JIS

Tidak diperdengarkan apa yang dibicarakan Khadafi, namun seorang tetua suku menyatakan dukungannya terhadap pemimpin Libya itu.

"Dengarkan saya, pemimpinku. Saya bersumpah atas nama Tuhan kamu akan menang," ujar seorang tetua suku tersebut.

Keadaan maupun lokasi Khadafi tidak diketahui setelah penyerangan di kediamannya 1 Mei lalu oleh tentara NATO. Juru bicara pemerintah Libya, Musa Ibrahim, sebelumnya mengatakan walaupun putra Khadafi, Saif al-Arab tewas, namun Khadafi berhasil lolos dari serangan.

"Khadafi hidup dan sangat sehat. Kami perlu dia untuk memimpin, untuk selamat," ujar Ibrahim seraya mengatakan Khadafi telah tiga kali diserang oleh pasukan NATO.

Sementara itu, serangan oleh tentara NATO dan sekutu ke tanah Libya masih belum berhenti. Pada Kamis pagi, 12 Mei 2011, pengeboman masih terdengar di seluruh kota. Mereka berdalih serangan tersebut untuk menegakkan resolusi Dewan Keamanan PBB tahun 1973 yang mengatur zona larangan terbang dan perlindungan warga sipil.

Brigadir Jenderal Claudio Gabellini mengatakan dia tidak peduli Khadafi tewas atau tidak. Hal yang terpenting, melindungi warga sipil dari ancaman serangan tentara Libya pro-Khadafi.

"Saya katakan sejujurnya, kami tidak tertarik terhadap apa yang dia (Khadafi) lakukan. Mandat yang diberikan kepada kami adalah melindungi warga sipil, kami tidak mengincar individu," ujar Gabellini. (umi)

Ilustrasi menanam pohon.

Inisiatif untuk Menekan Dampak Pemanasan Global Terus Dilakukan

Pemanasan global membawa dampak signifikan bagi planet kita termasuk Indonesia. Kenaikan suhu bumi menyebabkan berbagai perubahan iklim ekstrem seperti kekeringan, banjir

img_title
VIVA.co.id
8 Mei 2024