Mubarak Bantah Bunuh Demonstran

Presiden Mesir, Hosni Mubarak
Sumber :
  • AP Photo/Egyptian State Television via APTN

VIVAnews - Mantan Presiden Mesir, Hosni Mubarak, membantah tuduhan pembunuhan yang dia lakukan terhadap ratusan demonstran di Kairo awal 2011. Untuk membuktikan hal ini, Mubarak memerintahkan dibentuknya tim penyidik khusus.

Bikin Istri dan Pacar Senang, Ini Pilihan Mobil Baru Buat Gaji UMR

Hal ini disampaikan pengacara Mubarak, Farid El Deeb, kepada stasiun televisi CNN, Minggu, 29 Mei 2011. Berbicara mewakili Mubarak yang saat ini terbaring sakit, El Deeb mengatakan bahwa kliennya sedih didakwa telah memerintahkan pembunuhan para demonstran.

"Dia sangat sedih dan menyesalkan hal ini karena dia tidak pernah membayangkan adanya tuduhan tersebut. Mubarak mengatakan bahwa tuduhan itu salah," ujar El Deeb.

Film Keajaiban Air Mata Wanita Sajikan Keajaban dan Kehangatan

Lebih dari 800 orang tewas, termasuk di dalamnya 50 orang polisi, sejak demonstrasi di Kairo, Mesir, berlangsung Januari hingga Februari 2011. Diduga mereka tewas akibat tertembus peluru tajam aparat maupun penembak jitu atas perintah Mubarak.

Mubarak membantah hal tersebut. El Deeb mengatakan bahwa Mubarak telah memerintahkan tim penyelidik  mengungkap kasus pembantaian demonstran di lapangan Tahrir, Kairo.

Jaga Kaki Tetap Sehat, Ini 5 Tips Pilih Sandal yang Nyaman

"Kami masih perlu mengungkapkan siapa yang menembak para polisi yang terbunuh pada revolusi Mesir," ujarnya.

Dakwaan terhadap Mubarak dilayangkan pekan lalu ke pengadilan Mesir. Mubarak dituduh telah memerintahkan dan membiarkan terjadinya pembunuhan para demonstran di Kairo. Jika terbukti bersalah, Mubarak terancam hukuman mati.

Sebelumnya, mantan kepala intelijen Mesir dan wakil presiden, Omar Suleiman, mengatakan Mubarak tahu persis setiap peluru tajam yang menghantam para demonstran. Mubarak juga tahu berapa korban tewas di lapangan Tahrir, hal ini berdasarkan laporan tiap jam yang diterimanya.

"Laporan tersebut memuat semua penembakan peluru tajam dan peluru karet ke arah demonstran yang bertujuan menghentikan revolusi," ujar Suleiman dilansir dari harian lokal Al-Akbar. (umi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya