Wabah E Coli, UE Berikan Kompensasi Rp1,8 T

Petani di Prancis mengumpulkan mentimun yang tidak laku dijual
Sumber :
  • AP Photo/Jacques Brinon

VIVAnews - Uni Eropa (UE) berencana memberikan kompensasi sebesar 150 juta euro atau sekitar Rp1,8 triliun untuk para petani yang merugi akibat wabah E Coli. Namun, jumlah ini dinilai masih terlalu kecil, bahkan tidak bisa menutupi kerugian selama satu minggu.

Effort Banget, Begini Proses Lamaran Brandon Salim dan Dhika Himawan yang Penuh Kejutan

Dilansir dari laman Associated Press, menteri-menteri pertanian negara-negara UE mengadakan pertemuan di Luxemburg kemarin, Selasa, 7 Juni 2011. Pada pertemuan ini, ketua komisi pertanian UE, Dacian Ciolos, menawarkan jumlah kompensasi tersebut kepada para menteri yang hadir. 

Namun, menteri-menteri pertanian UE tidak menyetujui proposal tersebut. Mereka mengatakan bahwa kerugian yang diderita para petani jauh lebih besar dari jumlah yang ditawarkan.  

Salurkan Gaji hingga THR PNS, Sri Mulyani Sudah Gelontorkan Rp 70,7 Triliun

"Pasar terpuruk hingga dua-pertiga. Buah-buahan dan sayuran tidak bisa dijual di Eropa sekarang. Kerugian petani bukan karena salah mereka," ujar Menteri Pertanian Hungaria, Sandor Fazekas.

Per minggunya, para petani di Eropa merugi  417 juta euro (Rp5,2 triliun). Kerugian ini tidak lain karena belum ditemukannya sumber pasti penyebab wabah E Coli di Jerman yang telah menjangkiti lebih dari 2400 orang dan menewaskan, hingga saat ini, 24 orang.

Penyewaan Kendaraan Listrik Laris Manis, Laba Bersih TBS Energi Utama 2023 Naik 77,8 Persen

Beberapa jenis sayuran, di antaranya adalah mentimun, tauge dan tomat, yang pernah diduga biang keladi wabah tertimbun dan membusuk karena tidak terjual.

Di Jerman sendiri, kerugian petani mencapai 30 juta euro (Rp374 miliar) per minggunya. Terparah adalah petani asal Spanyol. Mentimun mereka sempat dijadikan kambing hitam wabah, akibatnya mereka merugi hingga 200 juta euro (Rp2,4 triliun) per minggu sejak E Coli merebak bulan lalu.

Ciolos mengatakan bahwa jumlah yang diajukan UE hanyalah kisaran awal. Dia berjanji akan menambah jumlah tersebut dalam beberapa hari ke depan, tanpa menyebutkan angkanya.

Bukan hanya kompensasi, para menteri juga menuntut UE untuk menggelontorkan dana sebesar 55 juta euro (Rp468 juta) untuk kampanye mempromosikan sayuran demi mendongkrak kembali minat konsumen.

"Saya kira krisis ini masih akan terus berlanjut, dan kita perlu tambahan dana lagi. Para petani kehilangan uang setiap harinya," ujar Menteri Pertanian Prancis, Bruno Le Maire. (eh)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya