Uni Eropa Beda Pendapat Soal Utang Yunani

Demonstrasi di depan parlemen Yunani di Athena.
Sumber :
  • AP Photo / Lefteris Pitarakis

VIVAnews - Harapan pemerintah Yunani untuk mendapat utang tambahan dari Uni Eropa dan IMF terancam gagal. Pasalnya, terdapat ketidaksepakatan antara negara-negara eurozone seputar peran Bank Sentral Eropa yang dinilai terlalu besar.

Dilansir dari laman Associated Press, dua negara makmur Eropa, yaitu Jerman dan Belanda, menginginkan adanya peran yang lebih besar dari kreditor swasta dalam membantu krisis di Yunani. Namun, Bank Sentral Eropa mengatakan bahwa tuntutan ini dapat menyebabkan kepanikan di pasar finansial dan menjatuhkan fungsi bank Yunani dan bank di seluruh Eropa.

Saran Jerman dan Belanda tersebut juga ditolak oleh Komisi moneter Uni Eropa, Olli Rehn. Dia menegaskan bahwa para menteri-menteri keuangan negara-negara pengguna euro atau eurozone akan menyepakati pemberian utang tambahan bagi Yunani pada pertemuan hari Minggu nanti. Jika disepakati, Yunani akan mendapatkan utang tambahan sebesar 12 miliar euro atau sekitar Rp146 miliar.

Namun, Yunani belum bisa bernafas lega. Pasalnya, Uni Eropa baru akan memberikan utang tambahan jika Perdana Menteri Yunani, George Papandreou, dapat menerapkan pemotongan anggaran dan privatisasi yang terlebih dulu harus di setujui oleh parlemen. Saat ini, posisi Papandreou sangat rentan, parlemen mengancam akan melakukan pemungutan suara mosi tidak percaya beberapa hari lagi.

Untuk mengambil hati parlemen, Papandreou akan melakukan perombakan kabinet. Sementara itu tekanan dari rakyat juga semakin keras. Beberapa hari terakhir, kerusuhan terjadi di beberapa daerah Yunani, pusatnya di Athena. Rakyat menolak adanya langkah penghematan baru yang akan memotong gaji mereka dan menaikan pajak.

Sebelumnya, investor kawakan, George Soros, mengkritisi lembaga internasional yang tidak dapat memberikan solusi atas krisis Yunani. Pada pertemuan dengan menteri-menteri keuangan Eropa Selasa lalu, Soros mengatakan bahwa Uni Eropa mengulur-ulur waktu dan tidak melakukan tindakan yang cepat.

Akibat krisis ini, Obligasi Yunani saat ini memiliki tingkat suku bunga terendah di dunia, di bawah Ekuador dan Grenada. Investor juga enggan melakukan investasi di negara ini selama pemerintah tidak mampu menstabilkan perekonomian.

Mengenal Tradisi Hantaran di Indonesia, Simbol Rasa Syukur dan Kasih Sayang
Taspen.

Cara Taspen Perkuat Srikandi Jadi Penggerak Finansial

PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Taspen) menegaskan komitemnnya terus mengoptimalkan peran Srikandi jadi penggerak finansial.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024