- AP Photo/Lewis Whyld, PA
VIVAnews - Perdana Menteri Inggris, David Cameron, mengatakan kerusuhan di negaranya tersebar luas akibat media jejaring sosial. Untuk itulah, pemerintahnya saat ini tengah mengupayakan cara menghentikan penyebaran informasi provokatif di situs-situs ini.
Cameron mengatakan bahwa penyebaran informasi yang terlalu mudah dan bebas di berbagai jejaring sosial terkadang menyebabkan masalah. Untuk memastikan situs-situs ini tidak memainkan peran negatif dalam kerusuhan, pemerintah akan membahas hal ini dalam pertemuan dengan para perwakilan media sosial dan telekomunikasi di Inggris, di antaranya adalah Facebook, Twitter, dan BlackBerry.
"Semua orang yang menyaksikan kerusuhan akan kaget ketika mengetahui bahwa mereka diorganisir melalui media sosial. Penyebaran informasi yang bebas dapat digunakan untuk kebaikan, tapi juga bisa dimanfaatkan untuk kejahatan. Ketika ini terjadi, harus kita hentikan," kata Cameron seperti dilansir CNN.
Cameron mengatakan pemerintahnya tengah mencari cara apakah mereka dapat menghentikan media sosial beroperasi ketika terbukti menyebarkan kejahatan dan kriminalitas. Menteri Dalam Negeri, Theresa May, telah memanggil perwakilan ketiga perusahaan jejaring sosial dan telekomunikasi tersebut. Kemungkinan pertemuan akan dilakukan dalam beberapa minggu ke depan.
Perwakilan Facebook dan Twitter di Inggris mengatakan mereka dengan senang hati bertemu dengan pemerintah. Namun, keduanya menolak rencana itu. Manajemen Twitter mengatakan tidak akan menyensor maupun menghapus akun yang menyebarkan provokasi. Adapun Facebook telah menerapkan kebijakan menghapus sejumlah akun memprovokasi tindakan kekerasan.
Kebanyakan dari para perusuh menyebarkan aksi mereka melalui BlackBerry Messenger. Blackberry sebelumnya telah menyatakan siap bekerja sama dengan polisi untuk mengidentifikasi para perusuh. Buntutnya, blog Blackberry dibobol hacker sebagai bentuk protes.
Lebih dari 1.500 orang ditahan sejak kerusuhan terjadi Sabtu pekan lalu. Akibat kerusuhan, kerugian materi diperkirakan mencapai lebih dari 520 juta poundsterling atau sekitar Rp7,1 triliun. (kd)
Gak Ada Takutnya, Maling Curi Mobil Dinas Brimob Polda Papua saat Parkir di Bandara Sentani
Pencurian mobil dinas Brimob saat personel Satbrimob Polda Papua hendak menjemput anggota Satgas Damai Cartenz di Bandara Sentani, Jayapura.
