- agmastes.com
VIVAnews - Parlemen Australia sepakat menolak rencana undang-undang larangan ekspor sapi dan domba ke Indonesia. Penolakan dilakukan menyusul banyaknya kerugian dan penganggur yang diakibatkan pelarangan ekspor beberapa waktu lalu.
Dilansir dari laman Associated Press, Kamis, 18 Agustus 2011, sebagian besar anggota parlemen, baik pemerintah maupun oposisi, menolak rencana pelarangan ekspor sapi ke Indonesia. Hanya dua orang yang mendukungnya, yaitu Andrew Wilkie, anggota parlemen independen, dan Adam Bandt, dari partai Hijau.
Keduanya adalah penggagas dua undang-undang pelarangan ekspor sapi. Wilkie mengusulkan secepatnya, sementara Bandts mengusulkan penghentian ekspor secara berkala selama tiga tahun.
Seluruh anggota parlemen menolak rencana tersebut dan mendukung Menteri Pertanian Australia yang mencabut larangan ekspor pada awal Juli lalu. Ludwig, dilansir dari laman Sydney Morning Herald (SMH), kala itu mengatakan bahwa langkah ini penting demi kelangsungan industri ternak Australia.
Bisnis ekspor sapi Australia ke Indonesia mencapai US$350 juta atau Rp2,9 triliun per tahunnya. Ekspor ditangguhkan selama sebulan setelah rekaman video rumah jagal Indonesia yang dinilai kejam beredar di Australia.
Australia Merugi
Sebulan ditangguhkan, Australia merugi. Laman The Age menuliskan, sekitar 325 orang kehilangan pekerjaannya akibat kebijakan ini. Salah satu rumah ternak terbesar di Australia, Elders Ltd, mengatakan larangan ekspor merugikan mereka hingga AUS$7,3 juta atau sekitar Rp65 miliar.
Sebanyak 375.000 sapi yang siap dikirimkan ke Indonesia juga terbengkalai di Australia. Sebanyak lima persen peternak di negara ini juga mengaku terancam gulung tikar jika larangan diteruskan.
Akhirnya, pemerintah Australia pada 6 Juli lalu memutuskan untuk mencabut larangan tersebut dan meneruskan kerja sama perdagangan ternak dengan Indonesia.
SMH menuliskan, ekspor sapi pertama sejak dicabutnya larangan tersebut telah tiba di Pelabuhan Panjang, Sumatra Barat, Rabu, 17 Agustus 2011. Sebanyak 4000 sapi Australia akan disebar di berbagai rumah jagal di wilayah tersebut. (eh)
Setengah Penjualan Suzuki Berasal dari Mobil Ini
PT Suzuki Indomobil Sales mengumumkan ada kenaikan penjualan 14 persen, di kuartal pertama 2024 dibandingkan bulan sebelumnya. Kenaikan ini didorong oleh beberapa faktor.
