- AP Photo/Altaf Qadri
VIVAnews - Pasukan pemerintahan Moammar Khadafi berhasil dipukul mundur dari kediamannya di Bab Al-Aziziya, Tripoli. Namun, ancaman kekuatan Khadafi masih besar, terutama ancaman senjata pemusnah massal yang dimilikinya.
Peringatan ini disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Inggris, William Hague, kepada stasiun berita BBC, Selasa, 23 Agustus 2011. Hague mengatakan bahwa rezim Khadafi tengah terpojok dan sekarat, sehingga akan melakukan apapun untuk mempertahankan dirinya.
"Masih banyak rakyat di luar sana. Kita tidak boleh mengesampingkan segala kemungkinan. Libya masih dalam masa sulit dan berbahaya," kata Hague.
Walaupun Libya pada 2003 telah menyerahkan sebagian besar senjata kimia dan biologinya, namun Khadafi diyakini masih menyimpan bahan kimia dalam jumlah besar. Bahan-bahan kimia ini dapat digunakan untuk membuat gas mustard. Gas ini adalah gas mematikan yang pernah digunakan tentara Jerman pada Perang Dunia I.
Badan Intelijen Inggris dalam pernyataannya mengatakan bahwa mereka tengah mengawasi dengan ketat bahan-bahan kimia milik Libya. Bahan-bahan kimia ini diyakini disimpan rapat di wilayah padang pasir sebelah barat negara tersebut. Inggris mengawasi tempat itu dengan kamera satelit.
Selain senjata pemusnah massal, Khadafi juga disinyalir memiliki 240 rudal tipe "Scud B" yang dapat mencapai jarak hingga 289 km jauhnya. Jika diluncurkan, hulu ledak di rudal ini dapat menghancurkan seisi kota.
NATO mengatakan satu rudal Scud pernah diluncurkan Khadafi dari Sirte ke markas pemberontak di Misurata, namun melenceng, diduga jatuh di laut. "Rudal Scud merupakan ancaman bagi warga sipil. Itu adalah senjata teror, dan tidak bertanggungjawab," kata juru bicara NATO, dilansir dari laman Telegraph. (eh)
Terpopuler: Kebiasaan Orang Selingkuh di Malam Hari, Potret Mahalini-Rizky Febian saat Akad Nikah
Ramalan zodiak, potret Rizky Febian-Mahalini pakai adat Sunda saat akad nikah hingga manfaat olahraga untuk mencegah berbagai penyakit juga tak kalah dilirik pembaca.
