- AP Photo
VIVAnews -- Naoto Kan mundur dari jabatan Perdana Menteri Jepang. Naoto mengumumkan pengunduran diri itu pada hari ini, Jumat 26 Agustus 2011. Ini adalah akhir dari spekulasi yang selama ini berkembang soal pengunduran diri itu. Tiga bulan belakangan, Naoto memang memberi kerap memberi sinyal segera lengser.
Partai Demokrat Jepang (PDJ) diharapkan segera menggelar pemilihan ketua partai, sekaligus perdana menteri baru.
Seperti dilansir dari laman Kyodo News, Jumat 26 Agustus 2011, PDJ akan menghelar pemilihan untuk mencari pengganti Kan pada Senin 29 Agustus. Sejumlah 398 anggota DPR akan memberikan suara dalam pemilihan ini.
Sejumlah nama dari kalangan DPR disebut-sebut akan maju menjadi kandidat. Mantan Menteri Luar Negeri, Seiji Maehara dan Menteri Keuangan, Yoshihiko Noda diperkirakan ikut maju dalam kampanye kandidat, yang secara resmi dimulai Sabtu 27 Agustus 2011.
Rencana pengunduran diri Naoto sesungguhnya sudah diumumkan pada Selasa, 23 Agustus 2011. Saat itu dia menegaskan, "Saya akan berhenti setelah tiga syarat pengunduran diri saya terpenuhi," kata Kan merujuk kepada tiga UU mengenai upaya pemulihan pasca bencana Jepang dan obligasi defisit.
Dalam pidato itu, Kan juga mengharapkan parlemen segera menyiapkan penggantinya sebagai kepala pemerintahan. Paling lambat, ujar Kan, pada 30 Agustus mendatang sudah ada perdana menteri baru yang memimpin Jepang.
PM Baru Jepang nantinya akan menghadapi sejumlah masalah yang diwariskan Kan, yaitu melambungnya harga Yen yang mengancam ekspor, serta perbaikan kerusakan akibat tsunami dan gempa pada Maret lalu. Krisis nuklir, dan pembatasan utang publik.
Intip Deretan Insentif di Lelang Blok Migas, Ada Bagi Hasil ke Kontraktor hingga 50 Persen
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menawarkan 5 wilayah kerja (WK) pada putaran pertama lelang blok migas 2024.
