Staf Internasional PBB Tewas Diserang Tentara Israel di Jalur Gaza, Satu Luka-luka

Kantor perwakilan PBB atau UN di Gaza City
Sumber :
  • AP Photo/Hatem Moussa

Rafah – Seorang staf Departemen Keselamatan dan Keamanan (Safety and Security/DSS) PBB tewas dalam serangan militer Israel di Jalur Gaza, Palestina, Senin, 13 Mei 2024. Sementara satu orang staf DSS lainnya luka-luka. 

Lantang Bela Palestina, Menlu Retno Marsudi Desak Negara Eropa Lakukan Two-State Solution

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres berduka atas tewasnya seorang staf Safety and Security/DSS PBB dan staf DSS lainnya yang terluka dalam serangan di Jalur Gaza, Palestina.

"Saya mengutuk segala serangan terhadap personel PBB dan mengulangi seruan mendesak saya terkait gencatan senjata kemanusiaan secepatnya dan pembebasan seluruh sandera," tulis Antonio Guterres dalam unggahan di X, Selasa, 14 Mei 2024.

Bom Israel Hantam Rafah, Sekjen PBB Geram

Staf DSS tersebut menjadi staf internasional PBB pertama yang tewas di Gaza sejak 7 Oktober 2023. Sementara sekitar 190 staf PBB asal Palestina telah kehilangan nyawa mereka. 

Sekjen PBB Antonio Guterres usai mengunjungi Rafah, Gaza, Palestina

Photo :
  • AP Photo/Amr Nabil
Tentara Cadangan Israel Ancam Akan Berontak jika Tidak Menang lawan Hamas

Insiden itu terjadi pada Senin pagi, 13 Mei 2024, ketika kendaraan bertanda PBB ditabrak dalam perjalanan menuju Rumah Sakit Eropa di Rafah, menurut Farhan Haq, wakil juru bicara sekjen PBB.

Saat kejadian, para staf DSS itu sedang melakukan pekerjaan rutin mereka, pergi ke berbagai lokasi untuk menilai kondisi keamanan.

"Sekjen mengutuk semua serangan terhadap personel PBB dan menyerukan penyelidikan penuh. Dia menyampaikan belasungkawa kepada keluarga staf yang tewas," ujar Haq.

Menurutnya, konflik di Gaza yang terus menimbulkan banyak korban jiwa, tidak hanya warga sipil, tapi, juga pekerja kemanusiaan. Sekjen PBB kembali menegaskan seruannya untuk segera melakukan gencatan senjata kemanusiaan dan membebaskan semua sandera. 

Adapun nama dan kewarganegaraan staf DSS yang tewas dan terluka dirahasiakan karena PBB sedang dalam proses memberikan informasi kepada pemerintah terkait dan anggota keluarga terkait.

Pihaknya sedang berusaha mendapatkan rincian mengenai insiden itu. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya