- AP Photo/ Ben Curtis
VIVAnews -- Kelompok oposisi Libya mengepung Kota Sirte. Mereka menduga Presiden Muamar Khadafi berada di kota kelaiharannya ini.
Tak hanya mengepung. pasukan oposisi juga memberikan batas waktu kepada Khadafi untuk menyerahkan diri secara damai. Deadline ini disampaikan oleh Kepala Badan Transisi Nasional Libya, Mustafa Abdel Jalil. Empat hari diberikan kepada Khadafi untuk menyerah.
"Batas waktu hingga Sabtu, jika tidak ada itikad untuk damai menuruti tuntutan ini akan digunakan tindakan militer," kata Jalil. "Kami tidak berharap tindakan itu, namun kami tidak bisa menunggu lebih lama."
Kelompok pemberontak telah bersiap menghadapi kelompok loyalis Khadafi di Sirte jika perundingan damai gagal. Para pemberontak telah memperkuat posisi mereka di Sirte dengan bantuan dari Kota Ras Lanuf dan Bin Jawad di sebelah timur. Bantuan juga datang dari Tripoli dan Misrata.
"Kami akan terus maju, tapi kami tidak akan memasuki Sirte sekarang karena sejauh ini tidak aman. Sedang ada negosiasi pimpinan kami dengan pemuka suku di Sirte, kami menunggu komandan lapangan kami," kata tentara pemberontak, Taleb al-Karaty.
Komandan senior pemberontak memprediksi ada sekitar 1000 tentara loyalis Khadafi. Di Sirte, yang terjadi adalah berjuang atau terbunuh. Sangat sulit untuk berharap Khadafi mau menyerah secara damai.