Orang Kaya China Ingin Pindah ke AS

Tembok Besar di China
Sumber :
  • AP Photo

VIVAnews - Su adalah salah satu orang terkaya China yang membangun banyak gedung pencakar langit. Ia kini berada di puncak sukses di sebuah negara yang juga bersiap menjadi salah satu pusat ekonomi dunia.

Su, pengusaha perumahan ini memendam satu keinginan yang rupanya diam-diam dimiliki banyak orang kaya lainnya di China. Ia ingin meninggalkan negara tersebut dan tinggal di negara lain.

Dilansir dari kantor berita Associated Press pada Rabu 7 September 2011, Su punya sejumlah alasan meninggalkan negeri Tirai Bambu itu. Selain untuk melindungi asetnya, ia juga lelah harus menjaga kata-katanya di China. Ia juga ingin punya anak kedua -sesuatu yang dianggap melanggar hukum bagi kebanyakan warga China.

AS paling banyak menjadi incaran orang kaya China seperti Su, karena sistem kesehatan dan pendidikan yang dinilai paling bagus. Selain AS, Kanada dan Australia juga menjadi salah satu tujuan untuk mendirikan 'rumah baru'.

Meningkatnya tren orang kaya China yang ingin pindah ke luar negeri disadari oleh Leo Liu, seorang manager pemasaran biro konsultasi emigran Goldlink di Beijing. Menurutnya, alasan utama yang mendorong mereka pindah adalah soal pendidikan anak-anak, serta pelayanan kesehatan yang lebih baik.

Ada pula yang ingin pindah untuk melindungi kekayaan mereka yang selama ini didapat dari hasil korupsi, juga karena terinspirasi kawan yang terlebih dahulu pindah. "Orang-orang itu ingin mendapatkan green card walau mereka masih berbisnis di China. Keluarga mereka mungkin telah lebih dahulu pindah. Sebagain lain mungkin tertarik gaya hidup ala Barat" ujar Liu.

Tahun lalu, hampir 68 ribu warga China telah sah menjadi warga tetap AS. Angka ini sama dengan tujuh persen populasi AS, dan berada di posisi kedua setelah imigran Meksiko.

"Di China, Anda tak benar-benar memiliki apapun. Misalnya saja Anda membeli rumah. Sekarang rumah itu memang milik Anda, namun 70 tahun mendatang bisa saja menjadi milik negara," kata Su, yang menolak menyebutkan nama lengkapnya demi kelancaran bisnisnya.

Ia juga menyebutkan, isu semacam ini termasuk sensitif di negaranya. Selain karena sifat pemerintah China yang cenderung sosialis dan represif, juga karena besarnya kesenjangan sosial antara kaya dan miskin. Akibatnya, banyak orang kaya merasa risih.

Dari 20 ribu orang China dengan investasi sebesar 100 juta yuan (Rp 133 miliar), sebanyak 27 persen telah pindah keluar China. Sementara 47 persen masih mempertimbangkannya. Hal ini terungkap dari laporan Bank Perdagangan China dan konsultan AS Bain & Co. yang dipublikasikan pada April tahun ini.

Belajar dari Kecelakaan Bus Subang, Waspadai Bahaya Rem Blong Pada Mobil
Proses evakuasi kecelakaan bus SMK Lingga Kencana Depok di Ciater, Subang

Siswa SMK Korban Kecelakaan Bus Maut di Subang Sempat Kirim Voice Note Teriak Minta Tolong

Menurut sejumlah pihak, bus maut yang alami kecelakaan dinilai memang tak layak jalan. Namun, bus tersebut tetap dipaksakan jalan.

img_title
VIVA.co.id
12 Mei 2024