- REUTERS/Damir Sagolj
VIVAnews – Belum surut banjir banjir bandang melanda Thailand, rakyat negeri Gajah Putih itu kini dihantui kedatangan wabah penyakit. Seperti dilansir stasiun berita CNN, Pusat Penanggulangan Bencana Thailand memperingatkan bahwa korban banjir terancam wabah penyakit. Keadaan mereka diperparah dengan menipisnya persediaan makanan.
Mengantisipasi hal tersebut, UNICEF telah menyediakan 20 ribu kasa nyamuk dan 20 ribu pamflet berisi petunjuk untuk menjaga kesehatan di daerah banjir. Palang Merah juga menyediakan lebih dari 130 ribu paket bantuan serta 120 pak air mineral botol. Perwakilan Palang Merah di Bangkok mengatakan, fokus mereka saat ini adalah korban banjir yang membutuhkan bantuan makanan dan minuman.
“Banyak tempat di pinggiran Bangkok dan bagian Thailand lainnya yang sudah direndam banjir selama dua minggu. Perdana Menteri Yingluck Shinawatra bahkan sudah menyatakan perekonomian Thailand turut terimbas karena sebagian besar Thailand masih tergenang air,” kata Matthew Cochrane dari Palang Merah dan Bulan Sabit Internasional.
Cochrane menambahkan, kini Thailand juga menghadapi ancaman wabah penyakit yang diakibatkan belum surutnya air, nyamuk, juga serangan ular, bahkan buaya. Menurutnya, penting bagi pihak-pihak terkait untuk segera mengambil langkah penanggulangan supaya wabah tidak terlalu meluas.
Pihak berwenang Bangkok juga memperingatkan warga tentang rencana pemutusan alliran listrik dan pengurangan aliran air karena banyaknya alga dalam air. Mereka berjanji akan mempercepat proses pembuangan air banjir ke kanal dan lautan, walaupun keseluruhan proses diperkirakan bisa memakan waktu sebulan.
Menteri Keuangan Thailand memprediksi, kerugian negara yang diderita akibat banjir bisa mencapai lebih dari US$6 miliar atau setara dengan Rp52,7 triliun. (ren)
Doa Ibunda untuk Ernando Ari dan Indonesia U-23
Erna Yuli Lestari, ibunda dari Ernando Ari merasa lega usai Indonesia U-23 memenangkan pertandingan perempat final Piala Asia U-23 2024 melawan Korea Selatan U-23.
