- REUTERS/Amit Dave
VIVAnews - Hakim pengadilan di Kota Gujarat, India, memvonis hukuman penjara seumur hidup kepada 31 terpidana dalam sidang 9 November 2011. Mereka terbukti bersalah telah membunuh 33 umat Muslim dalam kerusuhan di India bagian barat sembilan tahun lalu.
Dilansir dari harian Los Angeles Times, 10 November 2011, seluruh pelaku didakwa atas penghilangan nyawa, pembunuhan terencana, serta pembakaran dengan sengaja atas 33 korban yang saat itu berusaha melarikan diri dari bangunan saat kerusuhan terjadi. Sebelumnya, 42 rekan mereka dibebaskan karena kurangnya bukti.
"Vonis ini termasuk yang terbesar sepanjang sejarah memerangi kekerasan massal di India," kata R. B. Sreekumar, kepala biro intelijen polisi. "Banyak yang mengatakan bahwa sistem hukum India gagal melindungi kaum minoritas, namun kasus kali ini jelas-jelas membantahnya."
Teesta Setalvad, seorang aktivis sosial Gujarat menyebutkan, vonis penjara seumur hidup yang dijatuhkan kepada 31 terdakwa yang beragama Hindu ini seolah ingin menyampaikan pesan penting bahwa orang kaya tidak bisa selalu mendapatkan apa yang mereka mau.
"Latar belakang para terdakwa kebanyakan orang kaya. Dalam hal ini, para korban yang berlatar belakang orang kurang mampu telah mendapatkan keadilan," ujar Teesta.
Balas Dendam
Kerusuhan yang diwarnai aksi pembakaran rumah pada Februari hingga Juni 2002 ini adalah bentuk balas dendam penduduk Hindu terhadap Muslim atas pembakaran kereta di kota Godhra, yang menewaskan 60 peziarah Hindu pada Februari 2002.
Sebanyak 31 warga Muslim didakwa bersalah atas pembakaran kereta tersebut. Sebanyak 11 terdakwa dihukum mati, 20 lainnya dipenjara seumur hidup, dan 63 rekan mereka yang lain dibebaskan karena kurang bukti.
Kerusuhan terjadi di 151 kota dan 993 desa di 16 negara bagian. Kelompok hak asasi manusia menuding seorang politisi besar Gujarat, Narendra Modi, diam-diam mendukung aksi balas dendam umat Muslim ini, namun ia menyangkal. (ren)
Arab Saudi Dilanda Hujan Deras, Makam Nabi Muhammad Terkena Dampaknya
Hujan deras dan badai yang melanda Arab Saudi dalam 24 jam terakhir menyebabkan banjir dan kerusakan yang meluas, pihak berwenang kini membantu daerah yang terkena dampak
