- REUTERS/Ali Ihsan Ozturk /Anadolu Agency
VIVAnews - Perdana Menteri Turki, Tayyip Erdogan, akhirnya mengunjungi lokasi gempa kemarin. Sementara itu para korban gempa kini harus berjuang mati-matian menahan dingin di tenda penampungan karena kini salju sudah mulai turun.
Dilansir dari kantor berita Reuters, Erdogan mengunjungi kota Ercis, kota di selatan Van yang paling parah diguncang gempa. Sesampainya di sana, ia langsung disambut seruan 'Kami ingin tenda! Kami ingin tenda!' dari para pengungsi. Namun terdengar riuh dukungan saat ia mulai bicara tentang bantuan finansial.
Erdogan menjanjikan bantuan rumah permanen yang akan diberikan untuk sebagian besar pengungsi yang membutuhkan pada Agustus tahun depan.
Ia lalu meminta para pengungsi untuk kembali masuk ke tenda yang disiapkan untuk menghadapi musim dingin.
Menanggapi protes yang ditujukan pada pemerintah Turki, Erdogan dengan tegas menyatakan bahwa mereka adalah orang-orang yang merugikan.
"Tak seorangpun dari pemrotes yang turut berkontribusi dalam penanganan gempa. Saya tegaskan sekali lagi, mereka bukan korban gempa, hanya sekelompok provokator yang ingin memperkeruh suasana," tegasnya.
Pihak berwenang telah menyediakan lebih banyak tenda serta sarana sanitasi yang lebih layak untuk para pengungsi. Namun, masih banyak keluarga yang mengeluhkan kurangnya jumlah tenda sehingga mereka harus berjibaku dengan dingin.
Gempa kedua berkekuatan 5,7 skala Richter yang mengguncang Turki pada Rabu lalu merobohkan lebih dari 22 bangunan. Dua di antaranya merupakan hotel yang saat kejadian sedang banyak diisi tamu.
Sejauh ini 30 korban selamat telah dievakuasi dari reruntuhan, sementara banyak yang masih tertimbun. Sebelumnya, Turki diguncang gempa sebesar 7,2 skala Richter pada 23 Oktober lalu. Dalam gempa ini, lebih dari 500 orang tewas.
Terpopuler: Ini yang Terjadi Jika Wanita Konsumsi Viagra, Waktu Tidur Bisa Pengaruhi Kondisi Mental
Berikut deretan 4 rangkuman artikel terpopuler kanal Lifestyle VIVA.co.id dalam Round Up sepanjang edisi Rabu 1 Mei 2024.
