KTT ASEAN: Publik Sulit Masuk ke Nusa Dua

Pasukan keamanan di lokasi KTT ASEAN di Nusa Dua, Bali
Sumber :
  • REUTERS/Romeo Ranoco

VIVAnews – Perhelatan KTT ASEAN ke-19 dan KTT Asia Timur serta KTT terkait sedang berlangsung di Nusa Dua, Bali, 17-19 November 2011. Selain para pemimpin anggota ASEAN, pertemuan tingkat tinggi itu juga dihadiri oleh Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, Perdana Menteri China, Perdana Menteri Jepang, dan sejumlah pemimpin Asia lain.

Maka dalam rangka pengamanan, pihak kepolisian memblokade akses masuk ke Bali Tourism Development Coorporation (BTDC), arena berlangsungnya pertemuan itu. Tak hanya kepada pekerja, awak media pun diperlakukan begitu ketat. Sejak Rabu, 18 November 2011, sepeda motor dilarang masuk ke area BTDC.

Mereka yang hendak memasuki kawasan BTDC, Nusa Dua harus memarkir kendaraan bermotornya jauh di luar area. Selain itu, mereka yang tak  memiliki ID pengenal yang telah disediakan panitia pun tak diizinkan masuk. Pekerja hotel di lingkungan BTDC pun disediakan ID oleh panitia.

Situasi itu diungkapkan Wakil Kepala Kepolisian Bali, Ketut Untung Yoga. Untung mengaku demi keamanan dan kelancaran acara, maka setiap lalu lalang orang yang masuk ke area BTDC harus mengenakan ID yang telah disediakan.

“Termasuk saya. Saya tak bisa masuk ke area itu tanpa tanda pengenal itu,” kata Yoga. Turis yang hendak menginap di hotel di kawasan Nusa Dua pun  tak luput dari tanda pengenal tersebut. “Termasuk para tamu yang akan menginap nantinya,” terang Untung.

Sementara itu, akses yang terbatas juga diungkapkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Mari Pangestu. Menurut dia, dengan adanya pertemuan para pemimpin dunia itu, jumlah kunjungan turis ke Bali saat ini jadi terbatas karena publik tidak bisa masuk ke area tertentu, terutama ke kawasan Nusa Dua tempat berlangsungnya KTT. 

Namun, jumlah pengunjung ke Bali saat ini melebihi 40.000 orang. Sebanyak 30 persen adalah wisatawan mancanegara dan sebagian besar adalah wisatawan lokal. (Laporan Bobby Andalan, Bali, eh)

Baru Lunas di Usia 45 Tahun, Meisya Siregar Ingatkan Gen Z Soal Rumah KPR
Hacker/Intelijen siber.

3 Faktor Cegah Operasi Intelijen Siber, Jangan Terbalik

Ketiga faktor ini harus dipikirkan berurutan dalam menangkal operasi intelijen siber. Jangan terbalik. Kalau tidak dilakukan berurutan, maka akan jadi masalah.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024